Amerika Serikat (AS) semakin memperkuat hubungan bilateral khususnya di bidang pertahanan dengan Filipina sejak Ferdinand Marcos Jr. menjadi presiden. Hal ini ditunjukkan dengan dikerahkannya dua jet tempur siluman Angkatan Udara AS (USAF), F-22 Raptor, untuk pertama kali ke Filipina.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah mengadopsi pendekatan kebijakan luar negri berupa mencari aliansi dan memulihkan hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) karena adanya ketegangan yang meningkat dengan Cina. Selain memulai kembali patroli bersama, Filipina memberikan akses kepada AS untuk menghidupkan kembali industri pertahanannya di bekas pangkalan Angkatan Laut di Teluk Subic.