Jakarta, IDM – Sebanyak enam penerbang tempur TNI Angkatan Udara (TNI AU) telah mengikuti latihan Smart Weapon Tactical Course (SWTC) TA. 2022 yang berlangsung selama empat minggu di Lanud Iswahjudi, Magetan.
Keenam penerbang tersebut berasal dari Skadron Udara 3, Skadron Udara 4, dan Skadron Udara 16 Lanud Iswahjudi. Selain penerbang TNI AU, sejumlah instruktur dari luar negeri juga turut dihadirkan dalam latihan ini.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Irwan Pramuda saat acara penutupan SWTC, Sabtu (3/12), Asops KSAU Marsda TNI M. Khairil Lubis mengapresiasi pelaksanaan SWTC yang telah berjalan dengan baik.
Latihan ini disebut Khairil dapat menambah efektivitas transformasi kemampuan persenjataan pesawat tempur F-16 melalui program eMLu. Melalui program ini, pesawat F-16 milik TNI AU memiliki kemampuan untuk dipersenjatai dengan senjata yang modern dan mematikan. Hal tersebut tidak terlepas dari upaya membangun angkatan udara Indonesia sebagai kekuatan yang disegani di kawasan.
Baca: Pesan Aspers KSAU Untuk Wara: Tingkatkan Kemampuan Tugas dan Kemampuan Diri
“SWTC berhasil meningkatkan keterampilan para penerbang tempur dalam mengembangkan taktik dan teknik bertempur dengan menggunakan persenjataan terbaru. Dengan demikian, kemampuan penerbang TNI AU dalam hal combat effectiveness kini bisa sejajar dengan negara lain di kawasan,” ungkap Irwan seperti dikutip dari keterangan Penerangan Lanud Iswahjudi dalam akun Instagram @lanud_iswahjudi.
Asops KSAU berharap latihan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri para penerbang dalam melakukan tugas operasi dan tugas latihan. “Para penerbang diharapkan mampu mengaplikasikan teori yang didapat dalam pelaksanaan tugas di satuan masing-masing,” tutupnya. (yas)
