Jakarta, IDM – Untuk menjaga kebugaran tubuh seluruh prajurit pascakegiatan penyelaman pengibaran merah putih bawah laut, prajurit Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 1 Marinir melakukan terapi oksigen hiperbarik di Kesatrian Marinir Baroto Sardadi Marunda, Jakarta, Jumat (19/8).
Terapi hiperbarik adalah terapi medis pemberian oksigen murni di ruangan bertekanan tinggi atau chamber hiperbarik. Oksigen murni disalurkan melalui masker oksigen yang akan menetralisir kondisi tubuh. Sementara itu, tekanan dalam chamber lebih dari 1,4 atmosfer absolute (ATA).
Perwira Kesehatan (Pakes) Yontaifb 1 Marinir Lettu Laut (K) dr. Bimo Mukti Wicaksono selaku Perwira, menjelaskan terapi oksigen hiperbarik adalah salah satu metode pengobatan yang dilakukan dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara tinggi, untuk dihirup pasien yang dapat meningkatkan tekanan udara hingga tiga kali tekanan atmosfer normal.
“Peningkatan tekanan udara di dalam ruangan hiperbarik ini menyebabkan paru-paru pasien menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya, sehingga dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit,” kata dr. Bimo dikutip dari keterangan Dispen Kormar.
Lebih lanjut, Komandan Batalyon Intai Amfibi (Danyontaifib) 1 Marinir Letkol (Mar) Jan Risa Romy, juga menekankan kepada seluruh prajurit agar rutin melaksanakan terapi oksigen hiperbarik yang dilaksanakan setiap minggu.
“Hal tersebut untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh sehingga prajurit dapat melaksanakan tugas dengan optimal,” ujar Romy. (at)
