Jakarta, IDM – Polandia menandatangani kesepakatan dasar dengan Korea Selatan, untuk membeli 1.000 tank tempur utama K2 Black Panther, 648 panser howitzer K9 Thunder, dan 48 jet tempur FA-50 Golden Eagle. Pembelian dilakukan untuk meningkatkan pertahanan di tengah perang Rusia-Ukraina.
Dilansir dari Deutsche Welle, Jumat (5/8), kesepakatan pembelian yang ditandatangani pada Rabu (27/7) tersebut, dilaporkan bernilai 20 triliun won atau sekitar 15,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Pemerintah di Seoul dan Warsawa juga menyatakan harapan untuk kerja sama lebih lanjut di bidang keamanan dan pertahanan.
Dalam keterangannya, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak, mengungkapkan sejumlah 180 tank K2 dijadwalkan akan dikirim ke angkatan bersenjata Polandia pada 2022 ini. Menurutnya, pembelian alutsista secara besar-besaran itu sebagai persiapan jika diharuskan perang, terlebih Polandia mendukung Ukraina.
“Angkatan bersenjata Polandia harus begitu kuat sehingga agresor tidak dapat memutuskan untuk menyerang. Kami perlu mengisi kekosongan kekuatan darat dan udara,” ungkapnya.
Mariusz menekankan, kesepakatan pembelian senjata besar-besaran itu hanya tahap pertama dari kerja sama kedua negara. “Sistem senjata Korea adalah yang paling cocok mengingat teknologi, harga, dan waktu rilisnya,” ujarnya.
Sebelumnya, pada 2021 lalu Korea Selatan menjual senjata hingga mencapai 7 miliar dolar AS. Diperkirakan, pada tahun ini penjualan akan meningkat hingga 10 miliar dolar AS. Pemerintah dan industri senjata di Korea Selatan memang bertekad meningkatkan penjualan peralatan militer ke luar negeri.
Hal itu bertujuan, memperoleh pendapatan devisa cukup besar yang nantinya dapat digunakan kembali untuk pengembangan persenjataan yang lebih maju, dan memperkuat posisi Korea Selatan sebagai salah satu produsen senjata terkemuka di dunia. (at)
