Sabtu, 7 Desember 2024

Mengenal Kapal LPD Indonesia yang Terapkan Sistem Reverse Osmosis

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Dalam World Water Forum 10th 2024 yang digelar di Bali pada tanggal 18 sampai 25 Mei, TNI Angkatan Laut menyiagakan 4 unit kapal perang di sekitar wilayah perairan Bali. Keempat kapal tersebut yaitu KRI Makassar-590, KRI Banjarmasin-592 serta kapal bantuan rumah sakit, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 dan satu fregat, KRI Ahmad Yani-351.

Dari keempat kapal tersebut, dua di antaranya merupakan hasil karya industri pertahanan dalam negeri, yakni KRI Banjarmasin-592 dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang merupakan hasil karya asli para insinyur PT PAL Indonesia dengan kemampuan penerapan sistem reverse osmosis.

Kapal jenis landing platform dock (LPD) ini memiliki peran dan fungsi sebagai kapal pendukung operasi militer dan nonmiliter yang dilengkapi inovasi teknologi terbaru yakni sistem sea water reverse osmosis (SWRO) sebagai teknologi alternatif untuk mengolah air laut menjadi air tawar untuk memenuhi kebutuhan di atas kapal selama mengemban tugas di laut lepas.

Baca Juga: Jelang Rimpac 2024 Hawaii, Korps Marinir Laksanakan Latihan Penyiapan

Salah satu engineer PT PAL Indonesia, Dedy Wahyudi, menjelaskan bahwa pembuatan air tawar dengan metode reverse osmosis (RO) adalah solusi teknis yang dapat mengubah air laut menjadi air tawar.

“Air laut dari sea chest kapal diserap dan dipaksa melewati di bawah tekanan pada pori-pori mikroskopis yang disebut membran semipermeabel. Sementara padatan terlarut yang lebih besar dan kontaminan dan bio organik dengan berat molekul besar dibuang sebagai air buangan,” jelasnya

“Dan juga membran semipermeabel ini air laut yang memiliki molekul garam lebih besar dapat terhalang sehingga hasilnya adalah menjadi air tawar yang dapat digunakan untuk memasak, mandi, mencuci, dan melayani kebutuhan permesinan dan kebersihan di kapal,” lanjut Dedy.

Baca Juga: Satgas Yonif 122/TS Temukan Bangkai Pesawat Jatuh di Hutan Keramat Amyu Perbatasan RI-PNG

Teknologi sea water reverse osmosis (SWRO) pada kapal-kapal perang ini menegaskan komitmen serius Indonesia dalam mengatasi krisis kelangkaan air permukaan. Inovasi ini pun tidak hanya memperkuat fungsi pertahanan dan ketahanan, tetapi juga merupakan solusi konkret yang dapat diimplementasikan bagi seluruh masyarakat dalam menghadapi tantangan kelangkaan air tawar.

Tak hanya itu, KRI Banjarmasin-592 sebagai kapal support militer telah dilengkapi dengan meriam kaliber 44m serta kemampuan angkut 3 unit helikopter di helideck, 2 unit helikopter di heli hangar, 22 unit tank medium serta kendaraan tempur lainnya.

Sedangkan, KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang merupakan kapal rumah sakit dilengkapi dengan sejumlah fasilitas dan alat kesehatan yang mumpuni seperti ruang UGD, ICU dan HCU, ruang rawat inap, ruang isolasi, ruang radiologi meliputi CT SCAN, C-Arms, rontgen, dan panoramic, USG 4D, ruang bersalin dan ruang bayi, klinik, laboratorium, bank darah, serta ruang operasi. (nhn)

BERITA TERBARU

INFRAME

Aksi Fire Power Demo dalam Latihan Angkasa Yudha 2024

TNI Angkatan Udara (AU) menggelar latihan Angkasa Yudha 2024 "Fire Power Demo" di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Kabupaten Lumajang, (3/12).

EDISI CETAK TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER