Jakarta, IDM – Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah menyebabkan ketidakstabilan keamanan internasional. Hal ini berkaitan dengan rencana latihan militer bersama yang dilakukan antara AS dan Korsel pada 13-23 Maret di kawasan Semenanjung Korea.
“Semenanjung Korea berubah menjadi tempat praktik perang dan mesiu terbesar di dunia karena skema ekspansi militer yang dipimpin oleh AS dan para pengikutnya,” ujar Kementrian Luar Negeri Korut melansir KCNA, Selasa (7/3).
Baca Juga:Â Prabowo Diskusi Teknologi Militer Modern Bersama Mansour bin Zayed di UEA
Lebih lanjut, adanya ancaman itu dinilai harus ditanggapi Korut dengan pengembangan senjata nuklir untuk memastikan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut. Selain dengan Korsel, meningkatnya aktivitas militer antara AS dan Jepang, termasuk kontrak pembelian senjata antara keduanya, juga dinilai telah melewati batas dan tidak dapat ditoleransi.
“Latihan dan retorika dari sekutu secara tidak bertanggung jawab meningkatkan tingkat konfrontasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Pemerintahan Joe Biden dan Yoon Suk-Yeol berencana akan melakukan latihan militer skala besar selama 10 hari pada bulan ini. Latihan itu disebut sebagai bentuk pertahanan diri yang diperlukan untuk menghadapi ancaman program rudal balistik dan senjata nuklir Korut.
Baca Juga:Â Kembangkan Pesawat Nirawak, Turki Berambisi Jadi Aktor Penting dalam Industri Pertahanan Global
Korut pun menyerukan adanya peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar menghentikan serangkaian aktivitas militer bersama yang dikhawatirkan menyebabkan adanya eskalasi lebih lanjut.
“PBB dan komunitas internasional harus mendesak AS dan Korea Selatan untuk segera menghentikan pernyataan provokatif dan latihan militer bersama mereka,” pungkasnya. (bp)