Jakarta, IDM – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksama Muda Julius Widjojono mengonfirmasi satu prajurit Operasi SAR pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga tewas usai diserang Kelompok Separatis Terorisme (KST).
Julius mengungkap, Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke jurang sedalam kurang lebih 15 meter usai ditembak KST Papua. Ketika personel lain mencoba menolong, serangan ulang kembali dilancarkan kelompok separatis. Hingga saat ini, jenazah Miftahul belum berhasil dievakuasi.
Baca Juga: Kodikmar Kodiklatal Luluskan 216 Prajurit Muda Korps Marinir
“Sementara masih berada di lokasi (Kabupaten Nduga),” kata Julius di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (16/4).
Julius meyebut hingga saat ini belum ada informasi terkait jumlah korban luka-luka. Ia menegaskan, hingga saat ini, hanya satu prajurit yang tewas dalam kontak tembak tersebut.
Julius mengatakan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan agar pencarian prajurit yang hilang dilakukan secara maksimal kendati sempat hilang kontak dan terkendala cuaca.
Baca Juga: Ada 14 Tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang, Ini Dia Penjelasannya
“Panglima TNI secara terus menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian,” kata Julius.
Diketahui Yonif R 321/GT yang terlibat kontak tembak dengan KST adalah Batalyon Infanteri yang berkualifikasi Raider berada di bawah kendali komando Brigade Infanteri 13/Galuh, Divisi Infanteri 1/Kostrad. (un)