Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengusulkan kolaborasi dan kerja sama dalam menangani bencana di kawasan Indo-Pasifik.
Hal tersebut disampaikan Ali dalam video conference Multilateral Maritime Virtual Key Leadership Engagement bersama US Pacific Fleet (PACFLT) Commander, Admiral Samuel John Paparo, Jr dan 17 negara peserta lainnya, Jakarta, Kamis (25/1).
Ali pun menyampaikan tentang pengalaman TNI AL dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Menurutnya, penting membangun sinergi dan membina keterikatan antara angkatan laut dengan lembaga sipil.
Baca Juga:Â TNI AD Terima 4 Unit Helikopter AS 550 Fennec dari Kemhan
“Operasi multilateral butuh pembentukan jaringan kemitraan yang kuat. Jaringan ini harus tangguh dan fleksibel untuk segera merespons krisis atau kontijensi yang timbul selama operasi,” kata Ali, dikutip dari keterangan Dispenal, Jumat (26/1).
Ia menjelaskan, koordinasi awal menjadi kunci keberhasilan operasi multilateral. Dialog dan interaksi antara sipil dan militer sangat penting dalam pelaksanaannya.
“Saya percaya kegiatan ini sangat penting dan efektif dalam merespons skenario bencana. Tindakan cepat dan efektif menuntut adanya fleksibilitas, interoperabilitas, dan kemitraan,” jelas Ali.
Baca Juga: KSAD Kunjungi Perbatasan RI-Malaysia Dialog Langsung dengan Warga dan Prajurit Pamtas
TNI AL sebelumnya telah menggelar latihan penanggulangan bencana berskala internasional, Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) ke-4 yang diikuti angkatan laut dari 36 negara di Makassar, Sulawesi Selatan pada 4-8 Juni 2023 lalu.
MNEK merupakan giat rutin TNI AL tiap dua tahun ini adalah latihan non perang dengan mengedepankan kerja sama maritim di kawasan regional, penanggulangan bencana serta operasi kemanusiaan untuk mempererat kerja sama antara TNI AL dengan negara-negara sahabat. (at)