Bandung, IDM – Kepala Staf Angakatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, melakukan peninjauan ke beberapa Pusat Pendidikan (Pusdik) jajaran Kodiklat Angkatan Darat, (Kodiklatad), di Cimahi Bandung, Selasa (22/3).
Kunjungan orang nomer satu di TNI AD kali ini adalah menindaklanjuti kebijakan terkait seleksi dan penyelenggaran pendidikan di lingkungan Angkatan Darat.
Kunjungan Dudung diawali ke Pusat Pendidikan Pembekalan dan Angkutan (Pusdikbekang) Kodiklatad dan menerima Pemaparan dari Wakil Komandan Kodiklatad Mayjen TNI Kasuri terkait kurikulum pendidikan maupun berbagai sarana dan fasilitas pendidikan pada seluruh Pusat Pendidikan di Angkatan Darat.
Usai menerima pemaparan, Dudung menyampaikan bahwa sarana dan fasilitas yang ada di pusat-pusat pendidikan Angkatan Darat akan dikembangkan dan diperbaiki sesuai skala prioritas. Kasad juga menegaskan, selain sarana dan fasilitas pendidikan, kemampuan para tenaga pendidik juga akan ditngkatkan sesuai dengan kompetensi masing-masing kecabangan.
“Out come dari para siswa yang menjalani pendidikan di masing-masing kecabangan, harus mencetak prajurit-prajurit Angkatan Darat yang siap mendukung tugas di satuan-satuan, ” ujar Dudung.
Selain itu Dudung juga akan memberikan dukungan kepada para siswa yang sedang menjalani pendidikan berupa pakaian dinas lapangan (PDL) dan sepatu untuk mendukung latihan para siswa.
Adapun pusat pendidikan yang dikunjungi KSAD di antaranya, Pusat Pendidikan Pembekalan dan Angkutan (Pusdik bekang), Pusat Pendidikan perhubungan (Pusdikhub), Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal), Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas), Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom) dan Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed) yang seluruhnya di bawah naungan Kodiklatad.
Di akhir acara kunjungan dan peninjauannya di beberapa Pusat Pendidikan Angkatan Darat, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang didampingi Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Nyonya Rahma Dudung Abdurachman memberikan tali asih kepada keluarga prajurit yang sakit, prajurit yang mengalami kecacatan, para Warakawuri dan anak yatim piatu.
