Canberra, IDM – Dua kapal Angkatan Laut Australia (HMA), Canberra dan Anzac, bertolak dari Darwin, Kamis (26/8/2021) malam waktu setempat. Pelayaran ini menandai dimulainya Indo-Pacific Endeavour 21 (IPE21) di kawasan regional. Kepala Operasi Gabungan Letnan Jenderal Greg Bilton menyatakan, aktivitas ini mempertegas kekuatan pertahanan laut Australia, sekaligus hubungan baik yang terjalin selama ini di Asia Tenggara.
“Defence Strategic Update 2020 menggaris bawahi komitmen Australia pada kerja sama keamanan dan kemitraan di area terdekat (kami),” ujar Letnan Jenderal Bilton, seperti dinukil dari situs resmi Departemen Pertahanan Pemerintah Australia, Jumat (27/08/21).
Ia memastikan bahwa kegiatan ini (Indo-Pacific Endeavour) selaras dengan komitmen tersebut. “Ini merupakan cara terbaik bagi Pasukan Pertahanan Australia untuk membuktikan dukungan Australia pada upaya mewujudkan kawasan regional yang damai, inklusif, dan tangguh,” tambahnya.
Bilton bersyukur, di tengah segala keterbatasan akibat pandemi Covid-19, Pasukan Pertahanan Australia masih mendapatkan celah, sekaligus jalan keluar, untuk melanjutkan kegiatan di kawasan termasuk latihan gabungan dan saling berbagi informasi.
Penyelenggaraan IPE21 terpusat pada gugus tugas maritim. Kegiatan tersebut melibatkan lebih kurang 700 orang. Antara lain dari Pasukan Pertahanan Australia, personel pertahanan sipil, dan kapal-kapal taktis dari negara-negara mitra. Hanya saja, rangkaian kegiatannya ‘terpaksa’ dimodifikasi untuk menyesuaikan diri dengan situasi akibat penerapan protokol kesehatan ketat. Misalnya, port visit tanpa kontak langsung, workshop daring, dan aktivitas khusus laut.
Meski meminimalisasi kontak langsung atau bahkan nirkontak, Komandan Gugus Tugas IPE21 Komodor Mal Wise mengungkapkan, kesempatan untuk tetap bisa menggelar kegiatan ini sangatlah berarti. “Saya tak sabar memimpin gugus tugas ini, bekerja sama dengan para mitra dan membangun fondasi untuk kegiatan-kegiatan suportif di masa depan, ketika pandemi sudah mulai reda,” terangnya.
Wise menjelaskan, ini menjadi peluang emas untuk meningkatkan koordinasi dan interoperabilitas mereka di kawasan demi menciptakan stabilitas di wilayah regional. “Kami juga ingin memberikan semacam platform untuk berbagi pandangan terhadap isu-isu regional, seperti isu-isu maritim, gender, perdamaian dan keamana, juga bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana,” urainya.
Kegiatan ini dijadwalkan berakhir pada November 2021, ketika kapal-kapal itu dijadwalkan kembali berlabuh di Australia. (Issa/man)
