Jakarta, IDM – Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) menetapkan bahwa kedelapan personil yang berada di dalam pesawat V-22 Osprey telah tewas. Namun, mereka akan terus berupaya mengumpulkan puing-puing pesawat itu, yang jatuh di laut lepas Jepang pada 29 November lalu.
Dilansir dari Pacom.mil, laman resmi Komando Pasifik AS, Rabu (6/12), otoritas AS mengalihkan operasi “pencarian dan penyelamatan” yang telah berlangsung selama seminggu menjadi operasi “pencarian dan pemulihan” di sekitar perairan tempat jatuhnya pesawat.
Baca Juga: Rusia Klaim Hancurkan 30 Drone Ukraina Dalam Semalam
“Kecil kemungkinannya ada korban yang selamat. Operasi pemulihan sekarang akan fokus pada pencarian dan pemulihan semua sisa-sisa dan puing-puing pesawat,” tulis Angkatan Udara AS.
Sebelumnya, salah satu jasad personil ditemukan tak lama usai kecelakaan pada 29 November. Lalu, lima jasad ditemukan pada 4 Desember, dan dua lainnya masih hilang. Mereka merupakan personil yang ditugaskan di Jepang.
Baca Juga: WHO Sebut Kondisi Akibat Konflik di Gaza Semakin Memburuk
Kecelakaan V-22 Osprey ini merupakan yang terparah terjadi di Jepang. Namun, tidak dijelaskan apa penyebab kecelakaan tersebut. Sebelumnya, kecelakaan juga terjadi dan menewaskan lima personil AS selama misi pelatihan di California pada Juni 2022 lalu. (bp)