Jakarta, IDM – AS mengklaim bahwa Rusia telah bergantung pada senjata Iran dan khawatir bahwa Iran akan terus memasok senjata yang lebih canggih dalam kurun waktu dekat, Selasa (1/11).
Dilansir dari Defense.gov, Selasa (1/11), Juru Bicara Departemen Pertahanan AS Jenderal Pat Ryder mengatakan bahwa “Kami khawatir bahwa Rusia berusaha untuk memperoleh tambahan kemampuan amunisi canggih dari Iran, misalnya, rudal darat ke darat atau surface to surface missiles untuk digunakan di Ukraina.”
Iran telah memasok Rusia pesawat nirawak untuk digunakan menyerang sasaran di Ukraina dan AS memperkirakan Rusia akan terus memasok senjata tersebut hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Kemungkinan Iran akan membeli lebih banyak dari itu,” tegas Ryder.
Dilansir dari CNN, Rabu (2/11), Iran bahkan sedang bersiap untuk mengirim sekitar 1.000 senjata tambahan ke Rusia. Menanggapi rencana tersebut, AS menentang keras dan akan memantau dengan ketat. Perwakilan khusus AS untuk Iran Rob Malley mengatakan bahwa “pesawat nirawak Iran selama ini digunakan Rusia untuk menargetkan Ukraina, termasuk infrastruktur sipil.”
Menurut Malley, rencana pengiriman ini menjadi indikasi bahwa Rusia mengalami kekurangan amunisi untuk terus melakukan invasi di Ukraina. Pengiriman tersebut kemungkinan akan dilakukan pada akhir tahun ini.
Baca: Turki Bujuk Rusia Melanjutkan Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina
Pesawat nirawak telah menjadi senjata penting dalam konflik Rusia dengan Ukraina. Dalam beberapa pekan terakhir, AS telah mengecam penggunaan pesawat nirawak Iran yang ditargetkan pada infrastruktur sipil Ukraina. Pesawat nirawak Iran dikenal lincah karena mampu berputar dalam waktu yang cukup lama di area yang diidentifikasi sebagai target. Dengan ukurannya yang kecil, membuat pesawat nirawak ini dapat dengan mudah diluncurkan dan sulit dideteksi. (bp)