Jakarta, IDM – Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan bahwa negaranya mungkin akan kembali berperang dengan Azerbaijan. Hal itu bakal terjadi jika pihaknya tidak setuju untuk mengembalikan empat wilayah strategis yang dikuasai Armenia sejak 1990-an.
Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (20/3), keempat wilayah itu diklaim milik Azerbaijan namun berada di bawah kekuasaan Armenia selama 30 tahun terakhir. Diyakini strategis bagi Armenia karena terletak di perbatasan Azerbaijan sekaligus menjadi jalan utama antara Ibu Kota Yerevan menuju Georgia.
Baca Juga: AS Tekankan Komitmen Dukung Filipina
Azerbaijan menyebut bahwa pengembalian beberapa wilayah itu merupakan syarat jika ingin perjanjian damai. Keduanya memang saling memperebutkan beberapa wilayah di perbatasan, termasuk Nagorno-Karabakh yang menjadi sumber konflik selama tiga dekade.
Daerah Nargono-Kabarakh telah diakui secara internasional sebagai wilayah Azerbaijan. Namun, dikelola oleh otoritas separatis Armenia yang mengklaimnya sebagai tanah leluhur mereka.
Baca Juga: Korut Diyakini Kirim 7000 Kontainer Amunisi ke Rusia
Konflik terbaru pecah pada September tahun lalu, ketika Azerbaijan melakukan operasi ‘anti-teroris’ di wilayah tersebut. Serangan tersebut menyebabkan eksodus ratusan ribu orang keturunan Armenia.
Kedua belah pihak pun telah berulang kali mengatakan bahwa mereka ingin menyepakati perjanjian damai, tetapi proses pembicaraan tidak berjalan mulus karena sejumlah isu. (bp)
