Sahli KSAD Gelar Focus Group Discussion Pertahanan Siber

147
Sahli KSAD Gelar Focus Group Discussion Pertahanan Siber
Staf Ahli KSAD Bidang Intekmil dan Siber menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertemakan “Memperkuat Pertahanan Siber Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI AD”, Jakarta, Rabu (24/3/2021). Photo: Dok. Dispen AD

Dalam FGD ini turut menghadirkan 4 (empat) narasumber, yakni; Dirjen PPI Kemenkominfo RI, Prof. Dr. Ahmad M. Ramli; Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian yang diwakilkan kepada Direktur PIIFD BSSN, Brigjen TNI Bondan Widiawan; Dansat Siber TNI, Brigjen TNI (Mar) Suaf Yanu Hamdani; dan Adri Gautama dari CISCO.

Dirjen PPI Kemenkominfo RI, Prof. Dr. Ahmad M. Ramli mengatakan, bahwa penyebaran hoaks, termasuk hoaks tentang virus corona sangat tinggi. Hoaks merupakan satu problem bagi bangsa Indonesia yang harus dapat diatasi.

Kepala BSSN yang disampaikan Direktur PIIFD BSSN, Brigjen TNI Bondan Widiawan, dalam paparannya merekomendasikan beberapa penguatan pertahanan siber untuk TNI diantaranya; Security Awareness menjadi kunci pencegahan; Informasi Sensitif (Intelijen) menjadi komoditas target serangan; Menjaga keamanan infrastruktur informasi kritikal di TNI; Membangun kapabilitas ofensif TNI di ruang siber; Membangun kapabilitas tanggap insiden siber dan; Membangun kolaborasi dengan komunitas dan pemangku kepentingan.

Dansat Siber TNI, Brigjen TNI (Mar) Suaf Yanu Hamdani menyebutkan, terkait tren serangan siber, yang meliputi; critical sampai 4,01% (jumlah serangan 7.348.042), medium 4,74% (jumlah serangan 8.666.600), dan low 91,25% (dengan jumlah serangan 167.006.046). Sedangkan narasumber terakhir, Adri Gautama, menguraikan tentang kebijakan keamanan siber, tata kelola, dan kepemimpinan untuk perwira senior. (nhn)