Jakarta, IDM – Dansatgas Yonif 310/KK Letkol Inf Andrik Fachrizal mengatakan pasca Operasi Gabungan TNI-Polri yang menewaskan 5 orang KKB di Kampung Medusit Distrik Serambakon kemarin Sabtu (30/9/2023), aksi teror meningkat. Sampai saat ini tercatat ada beberapa teror yang KKB lakukan untuk menggangu stabilitas keamanan di wilayah Pegunungan Bintang, salah satunya adalah aksi pembakaran dan perusakan Kantor Pemerintahan, Puskesmas dan Sekolah.
“Kami sendiri berhasil menangkap MU (26) dan KK (15) pelaku perusakan dan percobaan pembakaran perumahan dinas pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang,” kata Dansatgas dalam keterangan resminya diterima, Senin, (2/10).
Baca Juga: KRI Spica-934 dan AL Australia Gelar Latma Survei di Area ZEE Laut Timor
Ia menyebut penangkapan ini bermula dari bermula dari laporan salah satu korban VN kepada pihaknya melalui telepon seluler bahwa dirinya mendapat ancaman berupa teriakan dan pengrusakan rumah berupa pelemparan batu ke kaca jendela dan mengacak-acak isi rumah hingga percobaan pembakaran.
“Kami langsung bertindak cepat dan perintahkan Pasi (Perwira Seksi) Intel segera menyiapkan 1 tim untuk menuju ke lokasi,” kata Dansatgas.
Dikatakannya, sebelum meluncur ke lokasi, personel Satgas terlebih dahulu melakukan pemantauan melalui udara menggunakan Drone yang mereka miliki karena itu merupakan prosedur tetap Satgas guna mendapatkan gambaran visual tentang kondisi nyata dilapangan.
Baca Juga: Delapan Prajurit Satgas MTF Lebanon KRI Frans Kaisiepo-368 Naik Pangkat
“Setelah data yang dibutuhkan dirasa cukup, personel Satgas langsung meluncur ke TKP dipimpin langsung oleh Pasi Intel Yonif 310/KK Letda Inf M. Ramdani beserta 11 orang anggotanya,” kata Dansatgas.
Tiba dilokasi, didapati 2 orang sedang melakukan pengrusakan dan mencoba melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor miliknya. Tak butuh waktu lama kedua pelaku berhasil dibekuk dan diamankan oleh personel Satgas.
“Setelah pelaku berhasil diamankan, personel Satgas langsung melakukan pengecekan terhadap rumah dinas tersebut dengan kondisi kaca pecah dilempar batu,” terang Dansatgas. (rr)
