Minggu, 5 Mei 2024

Membedah Kekuatan Budaya Lokal sebagai Strategi Pertahanan ala Mayjen Farid Makruf

BACA JUGA

Jakarta, IDM – “Suatu kehormatan bagi saya, buku tulisan kami: “Tadulako” dan “Poso” diterima oleh Panglima TNI di Lanudal, Juanda pada Selasa, 13 Juni2023,” kata Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen Farid Makruf, usai mengantar Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Bandar Udara Juanda.

Pangdam mengatakan, buku Tadulako ini menceritakan tentang leluhur Sulawesi Tengah; Tadulako, dari mitos ke realitas.

“Saya sangat mencintai budaya-budaya yang ada di Indonesia. Sehingga setiap saya bertugas di suatu daerah. Saya akan mencari tahu dulu seperti apa budaya itu,” kata Farid.

Baca Juga: Delegasi Angkatan Laut Thailand Tinjau Simulator Koopskasel Koarmada RI

Setiap kali melakukan kunjungan ke daerah-daerah, Pangdam selalu menanamkan dan memberikan contoh kepada anggotanya agar mencintai budaya daerah setempat. Karena budaya setempat itulah ciri dan identitas dan kekuatan kita.

“Saya sampaikan ke Panglima TNI langsung sewaktu saya menyerahkan buku ini, bahwa budaya itu melambangkan kekuatan dan kelemahan sebuah bangsa dan itu saya tuangkan dalam buku Tadulako,” kata Mayjen Farid Makruf.

Saat kuliah di Inggris, Pangdam pernah mempelajari yang namanya strategi culture. Strategi culture itu menggambarkan bagaimana budaya itu dipakai oleh suatu bangsa untuk berperang. Juga bagaimana mereka mempelajari kelemahan dan kelebihan sebuah bangsa dari budayanya itu dicari kelemahan dan kekuatannya.

Baca Juga: Taruna Satlat KJK 2023 Terima Pembekalan Dubes LBBP Mohammad Omar di Prancis

Strategic Culture itu sudah dilakukan oleh Jack Snyder pada tahun 1950 dan diterapkan pada saat perang dunia ke II dan perang dingin. Makanya saya sangat stuju menanamkan kepada anggota TNI disetiap daerah agar mencintai budaya setempat. Karena budaya setempat itulah ciri identitas dan kekuatan kita,” jelasnya.

Saat itu juga Panglima Laksamana Yudo bertanya ke Pangdam Farid Makruf; “Wah di waktu sibuk seperti ini, kamu masih sempat nulis?” tanya Panglima Yudo.

Mayjen Farid Makruf pun menjawab; “Siap pak panglima. Saya masih sempat menulis buku. Karena di sela-sela kesibukan saya, saya selalu mencatat apa yang saya lakukan dalam perjalanan dinas saya,” jelas Farid ke Yudo. (rr)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER