IDM – Latihan Militer Marine Rotational Force-Darwin 22 (MRF-D) telah sukses dilaksanakan di Australia, Senin (17/10). Latihan ini di inisiasi oleh AS dan Australia untuk meningkatkan taktik dan prosedur dalam mempertahankan keamanan dan stabilitas perdamaian bersama sekutu di Indo Pasifik.
Latihan MRF-D merupakan bentuk komitmen AS dan Australia dalam menjalin kerjasama pertahanan khususnya latihan militer selama 25 tahun sejak 2011. Latihan tahun ini dilakukan sejak April dan merupakan iterasi ke-11 yang menunjukkan kemampuan, kekuatan, dan kesiapan aliansi untuk berkontribusi pada keamanan regional.
Dilansir dari Marines.mil, sebuah laman resmi Korps Marinir AS atau US Marine Corps (USMC), Selasa (18/10), Komandan Marinir AS Kolonel Chris Steele memimpin latihan MRF-D 22 dalam berbagai skenario termasuk mengenai strategi taktis, logistik dan lingkungan informasi di beberapa medan tempur. Latihan ini diselenggarakan hampir di semua Puslatpur di negara bagian Australia termasuk daerah pesisir. Hal ini dilakukan agar para pasukan dapat bekerjasama dan menyesuaikan diri menggunakan berbagai teknologi dengan baik sekaligus memanfaatkan keadaan alam sekitar.
“Kami dapat lebih mengintegrasikan kemampuan untuk menunjukkan kekuatan aliansi kami dan membentuk tim untuk berkontribusi pada keamanan regional,” ujar Steele.
Kedua negara menyadari akan pentingnya interoperabilitas dalam mempertahankan wilayah Indo Pasifik yang bebas dan terbuka. Oleh karena itu, latihan tahun ini melibatkan lebih dari 20 negara sekutu, termasuk Indonesia dan Jepang.
“Tahun ini marinir dan pelaut kami berpartisipasi dalam lebih dari selusin latihan dan acara multinasional, meningkatkan kemitraan kami dengan lebih dari 20 negara yang berbeda, termasuk rekan satu tim hebat seperti Australia, Indonesia, dan Jepang,” ujar Steele.
MRF-D adalah salah satu Inisiatif AS untuk meningkatkan pertahanan udara, darat, maritim, logistik dan siber dengan Australia. MRF-D 2023 diperkirakan akan dimulai pada Maret tahun depan. (BP)
