Nanggala, Asal Nama dan Spesifikasinya
Photo: Dok. Taifib

Jakarta, IDM – Setelah beberapa hari hilang kontak sejak 21-24 April 2021, KRI Nanggala-402 resmi berstatus subsunk dan On Eternal Patrol setelah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) mengumumkannya pada konferensi pers, (24/04). Ini menjadi kabar duka yang mendalam bagi kesatuan Angkatan Laut dan seluruh masyarakat Indonesia. KRI Nanggala-402 kini patroli selamanya, dikenang sebagai patriot terbaik samudra.

Diketahui nama Nanggala diambil dari nama senjata berupa tombak yang kuat milik tokoh pewayangan Prabu Baladewa, seorang raja dengan karakter yang keras kepala dan pemarah. Meski begitu, Prabu Baladewa dikenal jujur, tulus, adil, serta tak sungkan mengucapkan maaf jika melakukan kesalahan. Senjata milik Prabu Baladewa tersebut digambarkan di lencana KRI Nanggala. Kapal selam ini juga dikenal sebagai Nanggala II untuk membedakannya dengan KRI Nanggala-02, kapal selam lain yang usianya lebih tua.

Pada 2 April 1977, pemerintah Indonesia memesan KRI Nanggala. Pembuatan KRI Nanggala merupakan bagian dari pinjaman senilai $ 625 juta dari Jerman kepada Indonesia. Sebesar $ 100 juta dari pinjaman tersebut digunakan untuk membuat KRI Nanggala dan KRI Cakra. Pembuatan Nenggala dimulai pada bulan Maret 1978 dan diserahkan pada tanggal 6 Juli 1981. KRI Nanggala kemudian dikenalkan saat ulang tahun TNI ke-36 kepada masyarakat umum dan diresmikan penggunaannya. Lewat Surat Keputusan KSAL Nomor Skep/2902/IX/1981 tertanggal 26 Agustus 1981, KRI Nanggala 402 ditetapkan sebagai kapal perang organik milik armada RI.

Kapal selam Nanggala memiliki tenaga dari motor listrik Siemens jenis low-speed yang disalurkan langsung (tanpa gear pengurang putaran) melalui sebuah shaft ke baling-baling kapal. Total daya yang dikirim adalah 5000 shp (shaft horse power), tenaga motor listrik datang dari baterai-baterai besar yang beratnya sekitar 25% dari berat kapal. Tenaga baterai diisi oleh generator yang diputar dengan 4 buah mesin diesel MTU jenis supercharged. KRI Nenggala memiliki senjata yang terdiri dari 14 buah torpedo 21 inci/533 mm dalam 8 tabung buatan, dan periskop buatan Zeiss.

KRI Nenggala memiliki berat selam 1.395 ton dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter. Ditenagai oleh mesin diesel eletrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4.600 shp. Kapal selam ini sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot, serta memiliki sonar dari jenis CSU-3-2 suite. (nhn)