Jakarta, IDM – Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, YM. Kanasugi Kenji bertempat di Ruang Tamu Gubernur pada Jumat, (25/3).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk membahas penguatan hubungan kerja sama antara kedua instansi, isu keamanan, serta kerja sama pertahanan.
Dubes Jepang untuk RI hadir didampingi oleh Direktur Bagian Politik Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia Mr. Tanaka Motoyasu dan staf Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia Mr. Furunobu Koichi. Pada kesempatan tersebut, Dubes Jepang untuk RI menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya Bapak Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas RI saat ini. Dubes Jepang untuk RI juga mengucapkan terima kasih karena Gubernur Lemhannas RI telah menerima kunjungan tersebut.
“Tugas saya sebagai wakil Jepang adalah untuk menjalin hubungan antara Jepang dengan Indonesia. Tahun ini Indonesia adalah tuan rumah presidensi G20 dan tahun depan akan menjadi presiden ASEAN, dan kebetulan adalah juga peringatan hubungan ASEAN-Jepang ke 50, sehingga 2 tahun berturut-turut ini sangat penting untuk hubungan Indonesia dan Jepang,” ujar Kanasugi.
Menurut Kanasugi, menjadi tuan rumah presidensi G20 merupakan hal yang sangat sulit. Untuk mencapai hasil yang nyata pada presidensi G20, dibutuhkan kepemimpinan yang baik dari negara tuan rumah.
Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto mengucapkan terima kasih atas ucapan selamat yang disampaikan dan terima kasih atas kunjungan Dubes Jepang untuk RI ke Lemhannas RI.
“Sebagai Gubernur, saya berharap kerjasama antara Indonesia-Jepang, khususnya bidang ketahanan nasional bisa lebih diperdalam,” kata Andi.
Terkait Indonesia menjadi tuan rumah G20 dan menjadi presiden ASEAN, Andi berharap kerja sama antara Indonesia dan Jepang akan terjalin lebih dekat dengan forum multilateral forum seperti G20 dan komunitas regional.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan lima isu utama yang akan menjadi fokus Lemhannas RI dalam tiga tahun ke depan.
Isu pertama adalah ekonomi hijau dan isu kedua adalah ekonomi biru. Gubernur Lemhannas RI memandang dengan dua poin tersebut, Indonesia akan bisa menganalisis ketahanan pangan negara. Isu ketiga adalah transformasi digital yang berfokus pada cyber security. Isu keempat berhubungan dengan Ibu Kota Negara. Isu kelima, yakni konsolidasi demokrasi karena Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum pada Tahun 2024. “Kami berharap hubungan Indonesia dengan Jepang bisa difokuskan pada kelima isu besar tersebut,” ucap Andi.
“Indonesia dan Jepang sama-sama negara demokrasi dan negara kepulauan, sehingga kita memiliki kepentingan strategis yang sama, yaitu transisi energi. Pada awalnya, hubungan Indonesia dan Jepang adalah di bidang ekonomi. Namun, sekarang Indonesia dan Jepang mencoba fokus di bidang keamanan dan pertahanan politik,” kata Kanasugi menanggapi hal yang disampaikan Gubernur Lemhannas RI. (gin)
