Jumat, 26 April 2024

Republik Palau Tawarkan Pulau kepada AS

BACA JUGA

JAKARTA, IDM – Republik Palau menawarkan pulaunya untuk dijadikan basis pembangunan fasilitas militer Amerika Serikat (AS) yang baru, termasuk pelabuhan dan pangkalan udara. Palau merupakan negeri kepulauan. Terletak di timur Filipina, tepatnya di Barat Pasifik.

Seperti dilaporkan The Wall Street Journal, Selasa (7/9/2020), tawaran tersebut disampaikan di sela-sela kunjungan Menteri Pertahanan AS Mark Esper pekan lalu. Pada saat bersamaan, Marinir AS sedang dalam operasi bersih ranjau bom dan renovasi lapangan udara di Pulau Peleliu dan Angaur. 

“Permintaan Palau kepada militer AS terbilang simpel. Bangun fasilitas bersama, lalu datang dan gunakan secara berkala,” demikian pernyataan Presiden Palau Tommy Remengesau Jr dalam keterangan tertulis untuk Esper. 

Pejabat berwenang Palau belum angkat bicara terkait kabar tersebut. Komando Indo-Pasifik merujuk pertanyaan itu ke Kantor Menteri Pertahanan.

Wakil asisten sekretaris pertahanan Asia Timur Heino Klinck kepada WSJ mengungkap optimisme pemerintah menanggapi ekspansi pertahanan AS. “Pemerintah Palau tidak hanya menerima, tapi juga antusias dengan rencana militer AS memperluas serta memperdalam operasi dan latihan mereka di Palau dan sekitarnya.”

Terkait hal ini, direktur Kajian Asia di Universitas Temple, Tokyo, Jepang, Jeff Kingston memberikan pandangannya. “Tawaran itu mengisyaratkan bahwa Palau merasa ‘tidak aman’ dengan kebijakan strategis China yang terkesan ambisius. Mereka mencari penyeimbang (kekuatan),” tulisnya melalui surel, Rabu (9/9/2020). 

Posisi Tawar 

Fakta bahwa kepulauan itu berada di sisi timur Filipina, memberikan posisi tawar bagi Palau. Negeri kepulauan itu dinilai strategis dan layak dipertimbangkan oleh jajaran militer AS untuk mengantisipasi rencana pembangunan kekuatan militer China secara masif dan eksistensinya di laut sengketa, Laut China Selatan.

Faktor lainnya, jumlah penduduknya sedikit. Kurang dari 18 ribu jiwa, menghuni sekira 340 kepulauan dengan luas tanah 180 mil persegi. 

Pulau ini hanya sedikit lebih kecil dari Guam, di mana militer AS membangun pangkalan baru yang besar untuk marinir mereka. Pangkalan ini memfasilitasi penarikan pasukan dari Okinawa. 

Selain Guam, militer AS juga memiliki fasilitas militer di kepulauan lain di Pasifik. Sebut saja Kwajalein dan Wake Island. AS dan Australia pun berencana menegaskan kehadiran mereka di Pulau Manus. Mereka berniat memperbarui pangkalan angkatan laut era Perang Dunia II pada pulau yang berada di selatan Papua New Guinea itu.

Republik Palau Tawarkan Pulau kepada AS
Pesawat Angkatan Udara Hercules C-130 menurunkan pasukan AS di Lapangan Udara Angaur yang baru direnovasi di Palau, 6 September 2020. /Dok. US AIR FORCE

Perimbangan Kekuatan di Kawasan

Awalnya, AS sudah terlibat dialog terkait rencana pembangunan pangkalan militer di Filipina, mengingat kedua negara memiliki pakta pertahanan bersama. Namun, prosesnya melambat sejak kesepakatan ditandatangani pada 2014. 

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mencoba mengakhiri perjanjian yang mengatur kunjungan tentara AS tersebut. Ia di sisi lain menawarkan ‘relasi yang hangat’ kepada China dan Rusia. 

Sementara itu, AS dan Australia yang berupaya menguatkan hubungan di Barat dan Selatan Pasifik—di mana China telah membuat terobosan militer dan menginvestasikan jutaaan dolar dalam bentuk proyek konstruksi—dalam prosesnya mencoba memenangkan pengaruh.  

Mantan pejabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan, dalam Laporan Strategi Indo-Pasifik 2019, menyebut China berusaha menata kembali kawasan untuk kepentingannya sendiri. “Modernisasi militer, pengaruh di setiap operasi, dan jadi ‘predator’ di sektor ekonomi akan memberikan tekanan kepada bangsa-bangsa lainnya.”

Bulan lalu, lebih kurang 100 Marinir AS dan pelaut dari Satgas Koa Moana (bagian dari Pasukan Ekspedisi Marinir 1) berada di Palau, menyusul latihan bersama tahun lalu—kali pertama dalam 37 tahun terakhir. Kala itu, Angkatan Darat mengirim 200 tentara. (ISA/WAN)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER