Jakarta, IDM – Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) membahas keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Singapura, dalam pertemuan International East Asia Hydrographic Commission (EAHC) di Yogyakarta.
Hal tersebut dibahas saat forum Malacca and Singapore Strait-ENC Steering Committee (MSS ENC-SC), yakni kerja sama antara Indonesia, Singapura, dan Malaysia serta Jepang sebagai distributor MSS-ENC dalam memenuhi kebutuhan jaminan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Singapura.
“Kita tahu bersama, kedua laut itu adalah salah satu jalur terpadat di dunia, sehingga sangat penting memastikan keamanan dan kenyamanan ketika melintas,” ungkap Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, dikutip dari keterangan Pen Pushidrosal, Jumat (17/2).
Menurutnya, program dekade kelautan membuka peluang luas bagi negara EAHC untuk membangun integrasi yang mulus antara teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan, kapal survei tanpa awak, pelayaran, navigasi, dan kebijakan berbasis sains.
“Oleh karena itu, kegiatan ekonomi kelautan seperti perdagangan, ekspedisi, dan transportasi sumber daya alam, komoditas, dan produk lokal, tidak dapat dipungkiri akan membutuhkan peran peta laut untuk memastikan keselamatan navigasi,” jelasnya.
Baca: Armenia Tawarkan Perjanjian Damai ke Azerbaijan
Kegiatan yang digelar dari 15-17 Februari tersebut dihadiri oleh sejumlah negara anggota EAHC, di antaranya Cina, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Thailand, Singapura, Hong Kong, Vietnam serta Indonesia sebagai tuan rumah. Sementara Brunei Darussalam dan Filipina mengikuti pertemuan secara daring. (at)