Jakarta, IDM – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berharap, konflik militer yang terjadi di Sudan jangan sampai terjadi di Indonesia.
Sebab, bila terjadi akan berdampak ambruknya ekonomi, dan negara bisa dikatakan gagal.
“Maka dari itu, singgungan atau riak-riak kecil baik antarinternal maupun eksternal harus bisa diantisipasi segera,” ujar Yudo dikutip dari keterangan Puspen TNI, Selasa (2/5).
Baca Juga: Lantamal VII Gagalkan Penyelundupan 16 Calon Pekerja Migran Ilegal di Kupang
Hal tersebut disampaikan Yudo di depan Pejabat Utama Mabes TNI, Pejabat Utama Mabes Angkatan dan segenap Panglima/Komandan Komando Utama jajaran TNI di ruang Vicon Wisma A. Yani, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Senin (1/5).
Selain itu, Yudo mengingatkan para pemimpin satuan TNI harus bertanggungjawab atas amanah yang diberikan dengan risiko apapun terlebih kepentingan nasional.
Salah satunya dengan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dalam menghadapi segala permasalahan, terutama bersinergi dengan Polri.
Baca Juga: Misi Evakuasi di Sudan, KSAU: Ini adalah Wujud Nyata Hadirnya Negara dalam Melindungi WNI
Kata Yudo, hal itu dilakukan untuk bangunan jiwa korsa untuk agenda positif, seperti: keberhasilan dalam penanganan Covid-19, pengamanan G-20, pengamanan lebaran, natal, penanggulangan bencana, dan lain-lain.
“Di tahun politik, netralitas TNI suatu keharusan,” katanya. (at)