Kapal-kapal perang Inggris dalam barisan armada laut Carrier Strike Group yang dipimpin oleh kapal induk HMS Queen Elizabeth melakukan latihan bersama Expeditionary Strike Group 7 pimpinan USS America dan dua kapal dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Melalui latihan bersama ini, Angkatan Laut ketiga negara ingin membuktikan kemampuan beroperasi secara efektif bersama-sama.
Seperti dikutip dari navalnews.com, Rabu (25/8/2021), beberapa pelaut dari Angkatan Laut AS bergabung dengan HMS Queen Elizabeth pada awal pelatihan (bagian dari latihan yang dipimpin AS ‘Latihan Global Skala Besar 21’) untuk merasakan kehidupan di kapal utama. Sementara itu, kapal perusak Tipe 45 HMS Defender berada di bawah komando gugus tugas AS.
Jet F-35B Lightning dari Kapal Induk Inggris juga mendarat di USS America, sementara helikopter dari seluruh gugus tugas melakukan operasi secara seamless dengan kapal-kapal dari negara-negara sekutu.
Latihan-latihan ini menandai momen penting kehadiran Angkatan Laut Kerajaan Inggris (Royal Navy) di Indo-Pasifik, mengingat kapal patroli HMS Tamar dan HMS Spey juga akan segera dikerahkan ke wilayah tersebut untuk misi jangka panjang.
Ini juga merupakan momen besar dalam pengerahan UK Carrier Strike Group selama tujuh bulan lamanya.
“Latihan dengan kapal-kapal Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan Grup Serangan Ekspedisi 7 AS adalah tonggak sejarah lain bagi HMS Queen Elizabeth. Kami telah menunjukkan kemampuan kami untuk bekerja dengan sekutu dan karena kami terbiasa beroperasi di Indo-Pasifik lagi, hubungan ini akan menjadi penting untuk semua kapal Angkatan Laut Kerajaan di masa depan yang beroperasi di wilayah tersebut,” ungkap Kapten Angus Essenhigh, Komandan HMS Queen Elizabeth.
Latihan kolektif berdurasi 12 hari ditutup dengan atraksi kapal-kapal sekutu berlayar dalam formasi. HMS Queen Elizabeth mengambil posisi terdepan. Diapit oleh kapal perusak helikopter Hyuga-class Jepang, JS Ise dan kapal serbu amfibi USS America. Barisan fregat dan kapal perusak dari UK Carrier Strike Group, HMS Defender, HMS Kent, USS The Sullivans, dan kapal Belanda HNLMS mengikuti di belakang dengan kapal perusak Jepang JS Asahi dan kapal USS New Orleans.
Kapal-kapal itu kemudian saling mengucapkan selamat tinggal dengan sinyalemen tersendiri. Para pelaut dari HMS Queen Elizabeth berbaris di dek atas kapal induk dan memberikan ‘tiga sorakan untuk kapal Jepang JS Ise’ saat mereka berlayar melewatinya.
Personel AS telah bergabung dengan HMS Queen Elizabeth dua pekan sebelumnya di Guam dan ketika kapal-kapal bersatu kembali untuk latihan, helikopter Merlin dari Skuadron Udara Angkatan Laut 820 terbang ke USS America untuk memulangkan para pelaut Amerika sebagai bagian dari operasi penerbangan antar kapal.
Terkait hal ini, pilot Skuadron Udara Angkatan Laut 820 Letnan Matthew James mengatakan, “Sangat menyenangkan bekerja dengan USS America dan beroperasi dari dek yang berbeda, serta menggabungkannya dengan pesawat yang berbeda seperti SH60 Seahawks.”
Pada sesi pembuka selama dua hari pertama, HMS Defender, HMS Kent dan HNLMS Evertsen melakukan pelatihan meriam di perairan dekat pulau tropis tanpa penghuni. Sesi ini melibatkan Unit Ekspedisi Marinir Ke-31 Korps Marinir AS yang berbasis di Okinawa, Jepang.
HMS Defender berperan untuk pertahanan udara dan rudal ke USS America. Gugus tugasnya selama itu pula berada di bawah komando AS. Sementara itu, kapal perusak juga bersiaga untuk memulihkan awak pesawat jika terjadi insiden saat lepas landas atau mendarat. Peran ini dikenal sebagai “Plane Guard“.
Selama fase ini, F-35B dari Queen Elizabeth mendarat di USS America untuk memuat persenjataan, mengisi bahan bakar dan melanjutkan misi serangannya. Pada saat yang sama, HMS Defender menerima pasokan dari USS Amerika.
“Defender banyak ambil bagian dalam setiapo evolusi dan ini jadi tantangan baru bagi kami,” terang Komandan Vince Owen dari HMS Defender.
“Melalui latihan bersama ini, kami telah menunjukkan komitmen Inggris Raya di Indo-Pasifik area penting keamanan dan kesejahteraan global sekaligus fleksibilitas dan kapabilitas kami bekerja sama dengan negara-negara mitra serta sekutu di kawasan,” tambahnya. (Issa/man)