Minggu, 5 Mei 2024

Dua KRI Penyapu Ranjau ‘Beda Generasi’ Berganti Komandan

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmada II Kolonel Laut (P) Fitriyan Rupito memimpin upacara pengukuhan Komandan KRI Pulau Fani-731 dan serah terima jabatan KRI Pulau Rupat-712, Surabaya, Senin (18/3).

Adapun, pengukuhan Komandan KRI Pulau Fani-732 dijabat oleh Letkol Laut (P) Farid Ardiansyah sedangkan Komandan KRI Pulau Rupat-712 yang sebelumnya di bawah Farid, kini diserahkan kepada Letkol Laut (P) Adhi Nugroho.

Dalam sambutannya, Fitriyan mengatakan serah terima jabatan komandan KRI merupakan wujud kepercayaan dari pimpinan TNI AL.

Baca Juga: Spanyol Tawarkan Kerja Sama Sistem Komunikasi untuk Ranpur Leopard dan Anoa

“Ini adalah wujud kepercayaan dan penghormatan kepada komandan KRI untuk menyegarkan organisasi di lingkungan TNI AL agar tercipta suasana dan semangat baru,” ujar Fitriyan, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada II.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Farid atas dedikasi, loyalitas dan kerja sama selama memimpin KRI Pulau Rupat-712 dengan optimal.

“Semoga nantinya dapat diterapkan dan ditingkatkan di penugasan yang baru di KRI Pulau Fani-731,” kata Fitriyan.

Baca Juga: Persiapan Jelang HUT RI, Prabowo Tinjau Pembangunan Istana Negara di IKN

Serah terima jabatan KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Rupat-712
(Foto: Dok. Dispen Koarmada II)

Dua kapal penyapu ranjau TNI AL berbeda zaman

Mengutip dari laman Kemhan RI KRI Pulau Rupat-712 merupakan salah satu dari dua kapal penyapu ranjau kelas Tripartite milik TNI AL yang berusia tua. Kapal dengan panjang 51,5 meter buatan galangan GNM (Van der Gessen de Noord Marinebouw BV) di Albasserdam, Belanda ini sudah dipakai oleh TNI AL sejak 1988.

Soal kemampuan, kapal tersebut masih mampu mendeteksi logam dalam di kedalaman 25-50 meter. Untuk sistem deteksi, KRI Pulau Rupat-712 dilengkapi sistem sensor dan processing 1 unit Sonar DUBM, 1 Thales underwater system TSM, side scan sonar, Sonar TSM 2022, 1 SAAB Bofors Double Eagle Mk III Self Propelled Variable Depth Sonar, dan 1 Consilium Selesmar Type T-250/10CM003 Radar.

Sedangkan yang terbaru, KRI Pulau Fani-731 buatan galangan Abeking & Resmussen, Lamwerder, Bremen, Jerman ini baru diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, pada 2023 lalu, seperti dikutip dari keterangan Dispenal.

Baca Juga: Serempak, TNI Buka Lahan Ketahanan Pangan di 3 Kabupaten dan 16 Distrik di Papua

Memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter, kapal ini mempunyai beberapa kecanggihan karena dilengkapi dengan teknologi peperangan ranjau modern. KRI Pulau Fani-731 menggunakan bahan baja non-magnetik dan memiliki degaussing system, yakni sistem untuk mengurangi kemagnetan kapal serta dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.

Kapal tersebut juga didukung dengan peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air. Selain itu, memiliki Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengidentifikasi dan menetralisir ranjau serta dilengkapi AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air dan USV (Unmanned Surface Vessel), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau. (at)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER