Jakarta, IDM – Batalyon Komando (Yonko) 464 Kopasgat menggelar apel kesiapan Pasukan Pengamanan (PAM) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum atau Forum Negara Kepulauan dan Pulau Kecil tahun 2023.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Yonko 464 Kopasgat, Letkol Pas Puthut di lapangan apel Mayonko 464 Kopasgat, Malang, Jumat (6/10).
Penyelenggaraan apel ini merupakan wujud komitmen pasukan Nanggala dalam mempersiapkan segala hal, mulai dari personel, materiel, maupun sarana dan prasarana yang akan dikerahkan selama PAM KTT AIS.
Baca Juga: Tak Kalah dengan Jakarta, Upacara HUT TNI ke-78 di Aceh Juga Meriah
“Jalankan tugas mulia ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Masing-masing bagian harus memahami betul tugas secara detail dan lakukan koordinasi yang baik,” pesan Puthut dikutip dari keterangan foto dalam instagram @kopasgat_tniau.

“Sigap dan cepat dalam merespons berbagai hal. Apabila terjadi dinamika di lapangan, bersikap tegas dan terukur sesuai prosedur serta pedomani aturan yang ada. Jaga nama baik TNI dan nama besar Kopasgat dalam melaksanakan tugas,” sambungnya.
Di akhir amanatnya, Komandan Yonko 464 Kopasgat berharap agar setiap tugas yang dijalankan oleh prajuritnya dapat berlangsung dengan aman, lancar, serta sukses. Dengan demikian, nama baik Indonesia tetap terjaga di mata internasional.
Baca Juga: Resmikan Mess Berlan, KSAD: Investasi untuk Kesejahteraan Prajurit
Dikutip dari berbagai sumber, KTT AIS merupakan sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi permasalahan global, khususnya pembangunan kelautan. Indonesia tercatat sebagai inisator utama yang mengusulkan pembentukan berdirinya AIS Forum.
Pertemuan tingkat internasional ini rencananya akan digelar pada 10-11 Oktober 2023 di Bali dengan mengundang 51 negara pulau dan kepulauan serta sejumlah organisasi internasional.
Dengan mengusung tema “Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future”, KTT AIS 2023 memiliki tiga pokok agenda pembahasan yang meliputi pembangunan ekonomi biru; tantangan perubahan iklim; serta mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan. (yas)