Jakarta, IDM – Enam penerbang pesawat tempur TNI Angkatan Udara (TNI AU) dari Skadron Udara 3, 14, dan 16 Lanud Iswahjudi mengikuti Smart Weapon Tactical Course (SWTC) TA 2022 untuk meningkatkan kemampuan dalam mengoperasikan persenjataan yang ada di pesawat serta menguasai taktik pertempuran jarak jauh.
Dengan menghadirkan sejumlah instruktur dari luar negeri, penyelenggaraan Smart Weapon Tactical Course (SWTC) ini sejalan dengan langkah TNI AU yang telah meningkatkan kemampuan (upgrade) pesawat tempur F-16 a/b menjadi F-16 am/bm, di mana pesawat tersebut kini mampu membawa persenjataan modern.
“Kemampuan pesawat ini harus diimbangi dengan kesiapan penerbang yang mampu mengoperasikan persenjataan serta menguasai teknik dan taktik peperangan udara, khususnya penyerangan di luar batas penglihatan/beyond visual range (BVR) menggunakan persenjataan modern yang dimiliki,” ungkap Asops KSAU Marsda TNI M. Khairil Lubis dalam sambutannya yang dibacakan Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Irwan Pramuda saat secara resmi membuka latihan SWTC di Rupat Malanud Iswahjudi, Senin (7/11).
Selain kemampuan pertempuran BVR, para penerbang diharapkan memiliki kemampuan air to ground smart weapon, air interdiction, defensive counter air, dan offensive counter air usai mengikuti SWTC.
“Saya harap para lulusan nantinya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam hal weapon dan tactic employment F-16 serta mampu menularkan ilmu yang didapat kepada penerbang lainnya” ujar Asops KSAU seperti dikutip dari keterangan Penerangan Lanud Iswahjudi.
Pada akhir sambutannya, Khairil berpesan agar para peserta juga mengedepankan budaya safety serta mengetahui limitasi masing-masing, baik alutsista maupun personel. (yas)