Bali, IDM – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, M. Herindra, tampil sebagai key note speaker saat pembukaan ASEAN Coast Guard Forum di Bali, Selasa (22/11).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia, Laksdya TNI Aan Kurnia, Kementerian Luar Negeri RI dan instansi-instansi penegak hukum laut dari seluruh negara anggota ASEAN.
Dalam sambutannya, Herindra mengatakan bahwa, isu keamanan di laut menjadi penting karena wilayah ASEAN didominasi oleh laut (kecuali Laos).
Indonesia sendiri telah menujuk Bakamla sebagai leading sector dalam menyelenggarakan keamanan, keselamatan, dan penegakkan hukum di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 13/2022.
“Tentunya, persoalan keamanan dan keselamatan laut menjadi salah satu diskursus utama dalam konsepsi Keamanan Nasional Indonesia,” kata Herindra.
Pembentukan ASEAN Coast Guard Forum ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperkuat kolaborasi para pengawal laut ini dalam menjaga keamanan teritorial laut yang memiliki nilai sangat strategis secara ekonomi, namun rawan atas berbagai ancaman yang bersifat transnasional.
Dua wilayah yang menjadi fokus riset tersebut adalah Selat Singapura dan Selat Malaka.
Baca: Menhan Prabowo: Perdamaian Ciptakan Ekonomi yang Baik
Melalui forum ini para anggotanya terpanggil untuk memperkokoh kerja sama dan kolaborasi dalam mengawal keamanan laut, termasuk juga mengimplementasikan mekanisme hukum yang dapat diterapkan pada berbagai aksi kriminalitas di laut.
Selain perompakan dan pembajakan di laut (Piracy and Sea Robbery/PSR), kejahatan transnasional lain yang marak terjadi dalam territorial laut adalah perdagangan obat terlarang dan manusia; perdagangan barang bajakan dan pencucian uang; hingga penyelundupan barang atau senjata dan manusia. (gin)