Minggu, 5 Mei 2024

Turki Dukung Azerbaijan Bangkit dari Perang Nagorno-Karabakh

BACA JUGA

IDM– Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Jabrayil, Azerbaijan, Kamis (20/10). Dalam pertemuan tersebut, Turki berkomitmen untuk terus membantu Azerbaijan dalam upaya mencapai perdamaian dengan Armenia, sekaligus membangun kembali wilayah yang terdampak perang.

Dilansir dari Tccb.gov.tr, sebuah laman resmi Pemerintah Turki, Kamis (20/10), Erdogan mengatakan bahwa Turki mendukung “Proses normalisasi hubungan antara Azerbaijan dan Armenia yang bergerak maju dan saling melengkapi. Sangat penting untuk menggunakan peluang yang terbuka dengan benar.”

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas perihal sejarah dan dampak dari perang yang terjadi di beberapa wilayah. Jabrayil, tempat pertemuan itu digelar, merupakan salah satu wilayah yang direbut kembali dari Armenia.

Erdogan memberikan apresiasi atas perkembangan pesat di wilayah yang terdampak perang Nagorno-Karabakh. Selain kesuksesan di Jabrayil, Azerbaijan juga telah berhasil membangun bandara internasional dalam kurun waktu dua tahun di Zangilan.

Erdogan pun mengatakan bahwa Turki siap mendukung Azerbaijan di semua sektor, terutama di bidang pertanian, energi hijau dan kota pintar dalam pemulihan wilayah yang terdampak perang.

Aliyev menyambut komitmen Turki tersebut serta menegaskan bahwa Turki merupakan salah satu mitra pertahanan penting di kawasan. Hubungan bilateral antar negara ini menjadi salah satu faktor yang dapat menciptakan perdamaian dan stabilitas dengan Armenia.

“Persatuan Turki-Azerbaijan merupakan faktor yang sangat penting di kawasan. Ini adalah faktor perdamaian dan stabilitas. Tetapi, pada saat yang sama, jika seseorang masih ingin bertindak tidak adil terhadap kita, tentu saja, mereka harus mempertimbangkan dengan serius faktor ini,” ujar Aliyev.

Hubungan antara negara bekas Uni Soviet ini telah terjadi sejak tahun 1991. Mereka memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh, sebuah daerah diakui internasional sebagai wilayah Azerbaijan, namun di duduki oleh Armenia. Pada tahun 2020, mereka berperang selama enam minggu dan menewaskan hampir 7.000 korban. Perang tersebut berakhir dengan genjatan senjata yang ditengahi Rusia dan mereka sepakat untuk berdamai dan mencari resolusi non-militer untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tapi ternyata konflik kembali memanas dengan adanya penembakan di wilayah perbatasan kedua negara pada September lalu. (BP)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER