Jakarta, IDM – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menggelar latihan pertahanan udara bertajuk Ramstein Legacy di Polandia dan wilayah negara-negara Baltik, sejak Senin (6/6) dan berakhir pada Jumat (10/6).
Dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (9/6), latihan yang dilakukan NATO untuk meningkatkan pertahanan udara ini diikuti 17 negara sekutu dan mitra di seluruh Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia.
Dalam pernyataannya, NATO menjelaskan telah terjadi peningkatan penggunaan rudal, kendaraan udara tak berawak (UAV) dan pesawat tempur yang dekat dengan perbatasan negara-negara NATO, sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari lalu.
“Hal ini telah meningkatkan ancaman udara dan rudal ke wilayah dan populasi NATO, terutama karena salah perhitungan atau kehilangan panduan atau kontrol,” kutip pernyataan Komandan Komando Udara Sekutu Jenderal Jeff Harrigian.
Jeff melanjutkan, latihan skala besar seperti ini menjadi lebih penting bagi NATO daripada sebelumnya, mengingat situasi keamanan pascainvasi Rusia ke Ukraina. NATO akan memanfaatkan kesempatan latihan ini untuk meningkatkan interoperabilitas multi-domain dan kesiapan unit.
“Ramstein Legacy meningkatkan kemampuan kami untuk mempertahankan wilayah aliansi. Ini ekspresi yang jelas dari komitmen NATO terhadap keamanan dan stabilitas regional,” ujar Jeff. (at)