Jumat, 3 Mei 2024

KSAU Ungkap Rencana Pengadaan 25 Radar Baru untuk Pertahanan Udara Indonesia

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengungkap rencana pengadaan 25 radar baru untuk memperkokoh kekuatan TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan pertahanan Indonesia.

“Ke depan, ada rencana pengadaan sebanyak 25 radar baru. Salah satunya dari Eropa Barat,” ungkap KSAU dalam acara ‘Sambung Rasa Kepala Staf Angkatan Udara dengan Pemimpin Redaksi’ yang digelar di Mabesau, Jakarta, Senin (4/12).

Pengadaan puluhan radar baru itu tidak terlepas dari perkembangan teknologi, di mana Fadjar mengakui bahwa kondisi dan teknologi sejumlah radar yang dimiliki TNI AU saat ini relatif tertinggal. Kendati demikian, KSAU menegaskan komitmen TNI AU untuk terus memelihara seluruh radar agar selalu siap beroperasi.

Baca Juga: Jadi Kekuatan Baru Skadron Udara 8 Lanud Ats, Ini Kecanggihan Helikopter H225M

“Mengenai radar yang belum mengcover seluruh ruang udara dan bagaimana prioritasnya, memang saat ini belum tercover dan jujur sudah tertinggal beberapa peralatan radar kita, teknologinya. Tetapi kami terus berupaya untuk memelihara untuk tetap siap,” jelasnya.

TNI AU
Acara ‘Sambung Rasa Kepala Staf Angkatan Udara dengan Pemimpin Redaksi’ yang digelar TNI AU di Mabesau. (IDM/Yuli Ari)

Dengan kondisi tersebut, maka keberadaan puluhan radar baru nantinya untuk mengganti sebagian radar TNI AU yang sudah tua. Berbicara mengenai lokasi, KSAU menjelaskan nantinya radar-radar baru TNI AU akan ditempatkan di sejumlah titik baru dan wilayah prioritas.

“Semua ini dalam upaya untuk mengcover seluruh wilayah udara Indonesia. Meskipun dengan 25 radar tersebut dirasa masih kurang, tetapi kita akan memprioritaskan di mana wilayah-wilayah yang perlu dilindungi. Diperkuat perlindungan udaranya,” ungkapnya.

Baca Juga: Pussenarmed Sudah Ciptakan Weapon Locating Radar dan Pesawat Terbang Tanpa Awak

“Kedua, wilayah-wilayah yang sering terjadi pelanggaran wilayah udara dan juga wilayah-wilayah yang sering dilewati oleh lalu lintas udara. Itu prioritas dari kita,” sambung KSAU.

Indikator lainnya perihal lokasi radar juga turut dijelaskan oleh Fadjar pada kesempatan itu. Dirinya mengungkap, radar harus ditempatkan di titik yang tidak memiliki hambatan infrastruktur.

“Radar coverage-nya harus seluas-luas mungkin. Kalau kita taruh, letakkan di posisi ujung bukit, bisa jadi persoalan, karena infrastrukturnya, baik listrik, jalan, operatornya dan pengawakannya. Tapi itu semua harus bisa kita pecahkan dan akan terus kita cari jalan keluarnya,” pungkasnya. (yas)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER