Jakarta, IDM – Juru bicara Kemenlu Cina Mao Ning menyangkal laporan tahunan Amerika Serikat (AS) yang menyebut Cina memiliki lebih dari 500 hulu ledak nuklir. Menurut Mao, laporan itu hanyalah prasangka dan AS telah memutarbalikkan fakta.
“Pertama-tama, laporan AS seperti laporan serupa tahun lalu, telah mengabaikan fakta, penuh prasangka dan menyebarkan teori ancaman yang ditimbulkan Cina,” kata Ning melansir dari Fmprc.gov.cn, laman resmi Kemenlu Cina, Minggu (22/10).
Baca Juga: Korut Kecam Keputusan AS Kirim ATACMS ke Ukraina
Mao menegaskan bahwa Cina tidak ingin terlibat dalam kompetisi senjata nuklir. Sebab, jumlah senjata strategis yang dimiliki Pemerintah Xi Jinping hanya diperuntukkan untuk mempertahankan keamanan nasional.
“Cina dengan kuat menganut strategi pertahanan nuklir, kami selalu mempertahankan kekuatan nuklir pada tingkat terendah yang diperlukan untuk keamanan nasional, dan tidak memiliki niat untuk terlibat dalam perlombaan senjata nuklir dengan negara mana pun,” jelasnya.
Baca Juga: AS Sebut Cina Miliki Lebih dari 500 Hulu Ledak Nuklir
Sebelumnya, Kemhan AS merilis laporan tahunan yang menggarisbawahi kapabilitas militer Cina yang semakin meningkat, khususnya stok hulu ledak nuklir operasional yang diklaim berjumlah 500 unit. Senjata strategis itu pun diperkirakan bertambah hingga dua kali lipat pada 2030.
“Selama negara mana pun tidak mengerahkan atau mengancam untuk menggunakan senjata nuklir terhadap Cina, mereka tidak perlu merasa terancam oleh senjata nuklir Cina,” imbuh Mao. (bp)