Senin, 6 Mei 2024

Akibat Ancaman Dari Rusia dan China, Australia Percepat Beli Rudal

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Australia mempercepat rencana pembelian rudal serangan jarak jauh lebih cepat dari rencana karena meningkatnya ancaman yang disebabkan oleh Rusia dan China.

Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan pada Selasa (5/4), bahwa percepatan upaya dalam mempersenjatai kembali jet tempur dan kapal perang akan membutuhkan dana sebesar 3,5 miliar dolar Australia atau setara dengan 2,6 miliar dollar AS. Hal tersebut, untuk meningkatkan pencegahan Australia terhadap musuh potensial yang merujuk ke China dan Rusia.

“Ada asumsi bahwa tindakan agresi oleh China terhadap Taiwan mungkin akan terjadi pada tahun 2040-an. Saya pikir garis waktu sekarang telah dikompresi secara dramatis,” ujar Dutton kepada televisi Seven Network, yang dikutip dari DefenseNews, Rabu (6/4).

Menurut rencana terbaru, jet tempur FA-18F Super Hornet akan dipersenjatai dengan rudal JASSM-ER buatan Amerika Serikat (AS) pada tahun 2024. hal tersebut termasuk tiga tahun lebih awal dari perencanaan.

Rudal JASSM-ER memungkinkan jet tempur Australia untuk menyerang musuh pada jarak tembak rudal berada sejauh 900 kilometer.

Sedangkan, kapal perang Fregat Australia Kelas ANZAC dan perusak kelas Hobart akan dilengkapi dengan rudal Kongsberg NSM buatan Norwegia pada tahun 2024.

Rudal ini dirancang untuk dapat menghancurkan sasaran di laut maupun daratan dengan jarak jangkauan hingga 100 mil laut (185,2 km). Rudal tersebut juga memiliki kemampuan lebih dari dua kali lipat jangkauan serangan kapal perang.

Rencana pembelian senjata tersebut datang setelah kepulauan Solomon mengumumkan rancangan pakta keamanan dengan China. (BFM)

BERITA TERBARU

INFRAME

Peringatan HUT ke-72 Kopassus

Upacara peringatan HUT ke-72 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berlangsung di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Selasa (30/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER