KSAD Resmikan Smart Instalasi Tahanan Militer Berbasis ICT

381
KSAD Resmikan Smart Instalasi Tahanan Militer Berbasis ICT
Photo: Rayi Gigih/IDM

Jakarta, IDM – TNI Angkatan Darat (AD) meluncurkan Smart Instalasi Tahanan Militer berbasis Information, Communication, Technology (ICT). Ini merupakan terobosan baru dan pertama di Indonesia dalam hal tahanan militer. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meresmikan langsung fasilitas baru ini yang ditempatkan di Markas Pomdam Jaya, Jakarta. “hari ini adalah pertama kali TNI memiliki Smart Instalasi Tahanan Militer. Semuanya sudah diintegrasikan sedemikian rupa. Sehingga sangat aman dan terkendali,” kata Andika di lokasi, Selasa (20/4).

Dengan smart instalasi ini, maka semua fasilitas rutan dikendalikan otomatis secara elektronik. Mulai dari penguncian sel, menyalakan atau mematikan lampu, dan lain sebagainya. Fasilitas ini juga telah dilengkapi dengan artificial intelligence untuk memantau gerak gerik para tahanan.

Smart Instalasi Tahanan Militer ini berdiri di atas lahan 1.500 meter persegi dan dapat menampung sedikitnya 83 prajurit binaan. “Semoga kita mendapat satu lagi pengadaannya. Karena inilah program perdana dan Jakarta menjadi Barometer,” ucap Jenderal bintang empat ini.

KSAD Resmikan Smart Instalasi Tahanan Militer Berbasis ICT
Photo: Rayi Gigih/IDM

Andika juga menambahkan bahwa TNI AD sangat berharap Kodam Jaya dapat memanfaatkan tahanan militer ini. Karena semua sudah didesain sedemikian rupa dan lebih manusiawi, sehingga tidak ada lagi bullying. Selain itu, sistem tahanan seperti ini juga bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada para tahanan.

“Kami berusaha untuk menambah tahun ini dan pertimbangan kami ditempatkan di wilayah-wilayah yang cukup padat untuk populasi Prajurit Angkatan Darat-nya. Jadi prioritas adalah di Jawa setelah di Jakarta nanti kita pertimbangkan apakah di Jawa Timur atau di Jawa Barat,” imbuh pria 56 tahun itu.

“Anggarannya sendiri ini sekitar Rp 100 miliar, itu anggaran tahun lalu 2020. Kita juga merasa beruntung karena sekalipun kita juga harus berbagi dalam hal pemotongan anggaran karena kita menghadapi pandemi, tapi kita masih bisa mewujudkan instalasi tahanan militer ini,” tutup Andika. (dra/nhn)