Langit Yogyakarta sangat cerah saat Indonesia Defense Magazine mengunjungi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla), beberapa waktu lalu. Rasa antusias untuk mengulik isi bangunan bersejarah kian menyeruak tatkala melihat deretan pesawat lawas dengan ukuran asli terparkir di halaman museum.
TNI Angkatan Udara (TNI AU) memiliki banyak penerbang tempur yang andal dan pemberani, satu di antaranya adalah Leo Wattimena. Pria kelahiran Kalimantan Barat, 3 Juli 1927 ini dikenal sebagai ‘jagoan’ di udara. Kelihaian Leo dalam mengawaki pesawat tempur memang sudah diakui dan teruji.
Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan Indonesia untuk berpartisipasi aktif menjaga perdamaian dunia. Hal tersebut kemudian diimplementasikan salah satunya melalui pengiriman pasukan TNI-Polri dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Elephant walk menjadi salah satu istilah yang begitu lekat dengan iring-iringan pesawat militer yang berbaris panjang dan rapat saat menuju landasan pacu. Disebut sebagai elephant walk pasalnya formasi tersebut tampak seperti migrasi kawanan gajah yang berbaris untuk menuju sumber air.
Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Iswahjudi hadir sebagai postur kekuatan pertahanan Indonesia. Dijuluki sebagai Home of Fighters dan tempat ‘lahirnya’ para penerbang pesawat tempur berkualifikasi tinggi membuat lanud ini memiliki fungsi yang begitu vital untuk mendukung fungsi pertahanan udara Indonesia.
Pesawat Tempur F-86 Avro Sabre pernah menjadi salah satu elang besi yang memperkokoh kekuatan TNI Angkatan Udara (TNI AU) pada dekade 1970-an. Pesawat asal Australia ini merupakan pioner pesawat tempur canggih di masanya dan begitu legendaris di era Perang Korea. Pasalnya, jet tempur berkursi tunggal ini sempat menjadi lawan berat bagi jet tempur MiG-15 buatan Rusia.
18 Desember 1771, tepat hari ini 251 tahun silam, ribuan prajurit Blambangan di Banyuwangi bergerak menuju arena pertempuran.
Di bawah pimpinan Pangeran Jagapati mereka berseru-seru dengan semangat, membawa apa saja yang bisa digunakan sebagai senjata.
Peperangan seringkali dikaitkan dengan perlawanan antar pasukan bersenjata, suatu kelompok atau negara. Tetapi tidak dengan peristiwa unik yang pernah dialami tentara Australia. Mereka bukan berperang melawan manusia, melaninkan burung emu.
Lahir dari keluarga sederhana tidak membuat Silas Papare menjadi pemuda yang biasa-biasa saja. Kegigihannya memperjuangkan pengembalian Papua dalam pangkuan NKRI, membuat nama Papare tak hanya melegenda, tapi juga dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Tanggal 4 Desember Indonesia akan memperingati Hari Artileri Nasional. Ini menjadi momen penting untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Hari Artileri juga menjadi pengingat bagaimana peran sekaligus perkembangan persenjataan artileri di Indonesia.
Jakarta, IDM - Legiun Mangkunegaran adalah pasukan elite bymodern berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. Pasukan ini mulai beroperasi pada 1808 di bawah instruksi Kanjeng Gusti...
Jakarta, IDM - Saat zaman kemerdekaan, pahlawan nasional dari berbagai penjuru tanah air berjuang mempertahankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satu...
Jakarta, IDM - Pesawat Cureng pernah menjadi andalan Indonesia di awal kemerdekaan. Salah satu peran yang diemban Cureng yakni melindungi negara dari ganasnya Partai...
Jakarta, IDM - Kota Surabaya memiliki monumen terbesar di Asia, yaitu Monumen Kapal Selam (Monkasel). Monumen ini dibangun sebagai wujud mengabadikan sejarah perjuangan Indonesia...
IDM - Morotai merupakan saksi bisu dari Tragedi Perang antara AS dan Jepang yang berlangsung sejak 15 September 1944 hingga 14 Januari 1945. Jenderal...