Jumat, 26 April 2024

F-86 Avro Sabre, Pesawat Tempur yang Berjaya di Perang Korea dan Sempat Perkuat TNI AU

BACA JUGA

Jakarta, IDM – Pesawat Tempur F-86 Avro Sabre pernah menjadi salah satu elang besi yang memperkokoh kekuatan TNI Angkatan Udara (TNI AU) pada dekade 1970-an. Pesawat asal Australia ini merupakan pioner pesawat tempur canggih di masanya dan begitu legendaris di era Perang Korea. Pasalnya, jet tempur berkursi tunggal ini sempat menjadi lawan berat bagi jet tempur MiG-15 buatan Rusia.

Nama Sabre kian terdongkrak pasca pesawat ini berhasil mengalahkan 792 dari 900 pesawat tempur MiG saat perang Korea. Alhasil, banyak negara yang tertarik untuk membeli pesawat ini untuk mendukung kekuatan udara mereka. Pesawat ini sejatinya memang dirancang sebagai pesawat tempur untuk keunggulan di udara.

Dikutip dari Instagram TNI AU, Sabtu (24/12), kedatangan pesawat F-86 Avro Sabre ke Indonesia dilakukan melalui sebuah operasi bertajuk “Garuda Bangkit” dan diketuai oleh Panglima Kohanudnas, Marsda TNI Iskandar. Operasi tersebut dilakukan dengan merujuk pada surat perintah KSAU Nomor: Print/225/II/KSAU tanggal 5 November 1971.

Delapan pesawat F-86 Avro Sabre yang merupakan hibah dari Australia ini tiba di Lanud Iswahjudi, Madiun, pada 19 Februari 1973 dan disambut oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang menjabat saat itu, Marsekal TNI Suwoto Sukendar. Pengiriman pesawat pada gelombang pertama ini dilakukan secara terbang feri dengan rute Williamstown – Darwin – Denpasar – Iswahjudi.

Sementara tujuh unit lainnya tiba pada 21 Februari 1973. Selanjutnya, pada tanggal 23 Febuari 1973 satu unit pesawat datang kembali, sehingga total jumlah pesawat F-86 Avro Sabre yang dimiliki Indonesia adalah 16 pesawat.

Kehadiran F-86 Avro Sabre memiliki arti penting untuk menghidupkan kembali Skadron Tempur TNI AU saat itu. Pesawat ini ditempatkan di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi dan merupakan pesawat pengganti pendahulunya MiG-21F asal Rusia, yang dikandangkan pada tahun 1966.

Dikenal lincah di medan tempur Korea, pesawat ini sempat menjadi andalan “Spirit 78”, tim akrobatik TNI AU. Untuk mendukung aksinya, Spirit 78 menggunakan pesawat F-86 Avro Sabre.

Baca: Perang Puputan Bayu, Pangeran Jagapati Pimpin Banyuwangi Lawan VOC

Selain itu, mengutip keterangan Kepala Dinas Potensi Dirgantara (Kadispotdirga) Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Kolonel Tek Chaeruman, pesawat ini pada awalnya digunakan untuk mendidik para pilot TNI AU. Para pilot harus menjajal pesawat latih F-86 Sabre sebelum mereka melakukan transisi ke pesawat tempur lainnya.

Namun, setelah tahun 1980-an, penggunaannya telah diganti dengan pesawat tempur jenis T-50 Golden Eagle yang merupakan pesawat latih (trainer) supersonik buatan Amerika-Korea Selatan. Kini, satu unit F-86 Sabre dengan tail number TS-8609 dapat dilihat oleh masyarakat pasca dihibahkan oleh TNI AU untuk menjadi koleksi di Museum PETA Kota Blitar. (yas)

BERITA TERBARU

INFRAME

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan KSAU

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyerahkan bendera panji Swa Bhuwana Paksa kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) yang baru Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Upacara serah terima jabatan (sertijab) tersebut berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (5/4).

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER