Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Jepang dan Australia berencana untuk menggelar latihan di Laut Cina Selatan dalam waktu dekat. Latihan itu bertujuan untuk menunjukkan kekuatan atas sikap agresif Cina yang mengklaim wilayah tersebut.
Amerika Serikat (AS) bersama Korea Selatan (Korsel) dan Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama militer usai melakukan pertemuan di Camp David, Maryland pada beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu pula, mereka mengecam tindakan "berbahaya dan agresif Cina" di Laut Cina Selatan.
Otoritas Filipina menyebut bahwa kapal perang Cina telah melakukan pelanggaran dan manuver berbahaya terhadap kapalnya. Tindakan tersebut merupakan yang kesekian kalinya Cina sengaja melakukan konfrontasi terhadap wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.
Cina telah mengerahkan kapal patrol maritim Haixun 03 ke Kepulauan Paracel, sebuah wilayah sengketa di Laut Cina Selatan. Langkah ini dilakukan sebagai wujud unjuk kekuatan dan menegaskan klaim Cina atas perairan tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby menyebutkan bahwa Cina telah menunjukkan postur kekuatan yang semakin agresif. Hal ini terlihat dari manuver pesawat J-16 Cina yang membahayakan pesawat RC-135 AS di atas Laut Cina Selatan, bagian dari wilayah udara internasional.
Australia memutuskan untuk mengkaji ulang anggaran pertahanan serta memprioritaskan kapabilitas rudal jarak jauh. Canberra beralasan hal ini sesuai dengan perkembangan keadaan geopolitik yang dinamis terutama meningkatnya postur kekuatan Cina.
Cina memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Filipina yang menggelar latihan militer bersama di sekitar Kawasan Laut Cina Selatan. Disebutkan bahwa aliansi pertahanan kedua negara tersebut tidak boleh membahayakan keamanan territorial Cina yang akan memicu konflik di kawasan.
Cina memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) telah mengancam perdamaian regional dalam kesepakatan terkait memperluas akses pasukan ke pangkalan militer di Filipina. Kesepakatan tersebut akan membuat AS beroperasi dan berpatroli di pulau dekat Laut Cina Selatan.
Amerika Serikat (AS) membantah klaim Cina yang mengatakan bahwa mereka telah mengusir kapal perusak berpeluru kendali USS Milius yang memasuki wilayah sengketa di Laut Cina Selatan secara illegal pada Kamis (23/3).
126 prajurit Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal), mengikuti Latihan Penegakkan Hukum di Laut (Latgakkumla). Kegiatan dibuka langsung oleh Komandan Pusat Latihan Operasi Laut (Danpuslatopsla) Kolonel Laut (P) Donny Suharto, Surabaya, Senin (13/3).
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-Yeol mengatakan bahwa kerja sama trilateral antara Jepang dengan Amerika Serikat (AS) harus semakin dipererat di tengah meningkatnya ancaman aktivitas nuklir Korea Utara (Korut).
Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana membentuk satu unit baru Korps Marinir Litoral yang ditempatkan di Provinsi Okinawa, Jepang selatan. Unit itu dirancang guna merespons ancaman militer terhadap pulau-pulau terpencil di wilayah tersebut.
Cina dan Filipina sepakat untuk membentuk saluran komunikasi langsung antar Kementrian Luar Negeri untuk mengatasi perselisihan secara damai terkait Laut Cina Selatan. Kesepakatan ini diraih saat Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. berkunjung menemui Presiden Cina Xi Jinping di Beijing pada Rabu, (4/1).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Laksamana Madya TNI Muhammad Ali yang dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), untuk berkonsentrasi menjaga perbatasan laut di Indonesia.
Laksamana TNI Yudo Margono, mengungkapkan bakal memprioritaskan lebih awal soal Papua, Laut Cina Selatan, dan Aceh, setelah nantinya resmi dilantik menjadi panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).