Pemerintah Mesir telah mengajukan proposal gencatan senjata permanen untuk mengakhiri konflik bersenjata antara Israel-Hamas di Gaza. Proposal ini digambarkan sebagai rencana yang ambisius karena bertujuan membentuk perdamaian abadi di wilayah tersebut.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berhasil mengesahkan resolusi berisikan desakan gencatan senjata segera di Gaza akibat konflik antara Israel dan Hamas.
Konflik bersenjata antara Israel dan Hamas di jalur Gaza kembali berlanjut. Hal ini dilakukan beberapa menit usai kesepakatan gencatan senjata berakhir.
Gencatan senjata dalam konflik antara Israel dan Hamas akan diperpanjang selama dua hari sekaligus menambah jumlah pertukaran tawanan antara kedua pihak.
Israel dan Hamas sepakat untuk menghentikan pertempuran selama empat hari dan melakukan pertukaran tawanan sebanyak 50 orang yang ditahan di Gaza serta 150 warga Palestina yang ditahan di Israel.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto kembali memberikan seruan agar adanya penghentian permusuhan yang masih terjadi di Gaza, Palestina. Ia meminta segera adanya gencatan senjata agar tidak terus menimbulkan korban.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Ia menuntut Hamas untuk mengembalikan lebih dari 240 sandera yang ditahan sejak 7 Oktober lalu.
Pemerintah Azerbaijan berencana untuk memberikan amnesti bagi para militan Armenia di Karabakh, jika setuju untuk menyerahkan persenjataan dan perlengkapan militer mereka. Hal itu dilakukan agar perdamaian jangka panjang dapat terwujud.
Konflik bersenjata antara tentara Sudan dan Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) kian memanas pasca gencatan senjata. Sebelumnya, kedua pihak bertikai sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 24 jam, terhitung mulai Sabtu (10/6).
Konflik bersenjata kembali berkecamuk antara tentara Sudan dan Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Ibu Kota Khartoum. Pihak yang bertikai gagal untuk mempertahankan masa damai setelah kesepakatan gencatan senjata berakhir.
Kelompok yang bertikai di Sudan akhirnya setuju untuk memperpanjang gencatan senjata selama lima hari. Kesepakatan itu diraih setelah dimediasi oleh perwakilan Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS).
Kelompok yang bertikai di Sudan akhirnya setuju untuk melakukan gencatan senjata selama tujuh hari. Kesepakatan itu diraih setelah dimediasi oleh perwakilan Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) di Jeddah pada Sabtu (20/5) malam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut proposal Cina untuk gencatan senjata dengan Rusia. Ia pun ingin bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping terkait rencana perdamaian tersebut.