Rusia memperingatkan konsekuensi militer dan politik yang dapat terjadi jika Inggris memasok Jet Tempur ke Ukraina. Langkah ini dinilai dapat menambah ketegangan dengan negara-negara di Benua Eropa.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menilai keputusan Barat yang terus memasok persenjataan ke Ukraina telah menyeret NATO ke dalam konflik tersebut. Keterlibatan NATO ini dapat meningkatkan eskalasi konflik yang tidak terduga.
Prancis dan Australia sepakat bekerja sama memproduksi peluru artileri 155 milimeter untuk dikirim ke Ukraina. Keputusan senilai jutaan dolar ini merupakan bentuk dukungan kedua negara di tengah permintaan yang meningkat dari Presiden Volodymyr Zelensky terkait persenjataan dan amunisi.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan bahwa negaranya tidak akan memasok jet tempur ke Ukraina. Pernyataan ini disampaikan di saat Kyiv meminta negara-negara Barat untuk lebih banyak mengirim persenjataan canggih, termasuk jet tempur dalam menghalau serangan pasukan Rusia.
Ukraina membutuhkan pasokan senjata yang lebih banyak dan pengirimannya harus dilakukan dengan segera. Hal ini disampaikan oleh Presiden Volodymyr Zelensky setelah pasukan Rusia melakukan serangan terus-menerus di wilayah Donetsk.
Perang antara Rusia dan Ukraina memicu banyak perbincangan di media sosial dunia, salah satunya mengenai beberapa senjata canggih yang dimiliki kedua kubu. Terbaru, ada Multiple-Launch Rocket System (MLRS) atau Sistem Roket Peluncur Berganda M142 HIMARS milik Ukraina yang dikirim langsung dari AS.
Jerman telah lama menghadapi tekanan dari negara-negara NATO dan sekutunya untuk mengirim tank tempur Leopard 2 ke Ukraina. Pengiriman tank tempur berteknologi canggih ini diharapkan mampu meningkatkan perlawanan Ukraina terhadap Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak Jerman dan negara-negara anggota aliansi itu untuk segera mengirimkan tank tempur serta persenjataan ke Ukraina. Desakan itu diserukan seiring dengan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menambah bantuan pertahanan ke Ukraina dalam waktu dekat.
Italia telah mengkonfirmasi siap untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara Samp-T. Rencana ini diputuskan setelah AS dan Ukraina mendesak negara-negara Eropa untuk memasok pertahanan udara untuk menangkal serangan rudal Rusia.
Vyacheslav Volodin, kroni Presiden Rusia, memperingatkan bahwa pasokan senjata Amerika Serikat (AS) dan NATO ke Ukraina akan menyebabkan malapetaka global. Pasokan tersebut membuat Rusia untuk melakukan serangan yang lebih kuat.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana untuk meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 33 persen. Rencana ini diputuskan sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina yang mengguncang Eropa dan menghadapi tantangan global lainnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan keyakinan penuh atas kemenangan perang di Ukraina. Hal ini berdasarkan penilaiannya terhadap industri militer Rusia sebagai alasan utama ia tidak ragu atas kemenangan tersebut.
Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengajukan pengunduran diri setelah komentarnya mengenai serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah infrastruktur sipil di Kota Dnipro. Publik telah dibuat geram setelah ia menyalahkan Ukraina atas tragedi tersebut.
Inggris memutuskan untuk mengirim 14 unit tank tempur Challenger 2 ke Ukraina, meskipun mendapat kecaman dari Rusia. Pengiriman ini termasuk artileri tambahan berupa 30 unit AS90 tipe self-propelled untuk menghadapi invasi Rusia yang telah berlangsung hampir satu tahun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bantah klaim Rusia yang telah mengambil alih Kota Soledar, Ukraina bagian Timur. Menurutnya, klaim tersebut tidaklah benar karena para tentara Ukraina masih mempertahankan postur yang kuat dalam melawan Rusia di wilayah tersebut.