Jakarta, IDM – Ukraina membutuhkan pasokan senjata yang lebih banyak dan pengirimannya harus dilakukan dengan segera. Hal ini disampaikan oleh Presiden Volodymyr Zelensky setelah pasukan Rusia melakukan serangan terus-menerus di wilayah Donetsk.
Dilansir dari President.gov.ua, Senin (29/1), Zelensky melaporkan bahwa “Situasinya sangat sulit. Bakhmut, Vuhledar, dan sektor lain di wilayah Donetsk, ada serangan Rusia terus-menerus. Ada upaya terus-menerus untuk menembus pertahanan kami.”
Menurutnya, saat ini Rusia semakin gencar untuk merebut wilayah Donetsk Timur. Sehingga, ia menyerukan pada negara-negara sekutu untuk mengirim persenjataan tambahan dalam waktu dekat.
“Rusia ingin perang berlarut-larut dan menghabiskan pasukan kita. Jadi kita harus mempercepat waktu untuk memperkuat senjata kita. Kita harus mempercepat pasokan dan membuka opsi senjata baru untuk Ukraina,” tambahnya.
Baca: Seacat, Rudal Hanud Pertama yang Dioperasikan TNI AL
Sebelumnya, beberapa negara telah mengumumkan persetujuan untuk kembali memasok sejumlah persenjataan, salah satunya tank tempur milik Jerman dan Amerika Serikat (AS). Tetapi, Zelensky terus meminta persenjataan tambahan, seperti rudal ATACMS AS yang mampu menjangkau target hingga 300 km. Hingga saat ini, AS belum menyetujui permintaan khusus tersebut. Sementara itu, staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengklaim bahwa pasukannya telah berhasil menghadang serangan dari militer Rusia di dekat Blahodatne, bagian timur wilayah Donetsk pada Senin (30/1).
“Musuh tidak memperhitungkan personelnya dan meskipun mengalami kerugian besar, mereka tetap mempertahankan intensitas serangannya,” ujarnya seperti dilansir Reuters. (bp)