Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang masih berada di Rusia, kini melanjutkan kunjungannya untuk melihat sejumlah rudal yang dipamerkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Sergei Shoigu.
Korea Utara (Korut) meluncurkan dua rudal balistik ke arah Laut Timur. Peluncuran ini dilakukan ketika Presiden Kim Jong Un berada di Rusia untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin.
Presiden Korut Kim Jong Un bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kosmodrom, sebuah lokasi peluncuran roket luar angkasa paling modern di Vostochny, Rusia. Pertemuan itu merupakan wujud kerja sama pertahanan yang dipererat antara kedua negara.
Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un telah meninggalkan Pyongyang untuk menuju Rusia dengan kereta pribadinya pada beberapa waktu lalu. Keberangkatannya telah diprediksi otoritas Amerika Serikat (AS), yang diduga bertujuan untuk membahas penjualan senjata ke Rusia.
Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memperingati HUT ke-75 negaranya dengan menggelar parade militer dan pertukaran diplomatik pada beberapa waktu lalu. Ia pun berjanji untuk mempererat hubungan bilateral dengan Cina dan Rusia.
Otoritas pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Rusia kemungkinan akan meningkatan produksi artileri menjadi lebih dari 2 juta munisi per tahun. Perkiraan itu muncul di tengah isu bahwa Rusia kini juga mencari pasokan senjata dari Korea Utara (Korut).
Korea Utara (Korut) meresmikan 'kapal selam tempur nuklir taktis' pertamanya untuk ditugaskan berpatroli di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang. Peresmian itu disebut sebagai bukti kekuatan Angkatan Laut Korut yang semakin berkembang.
Wakil Presiden AS Kamala Harris menyoroti kemungkinan Korea Utara (Korut) untuk memasok persenjataan ke Rusia, yang dinilai akan menjadi sebuah kesalahan besar. Sementara, seorang analis militer menilai kerja sama itu juga mungkin terjadi jika Korut mendapat keuntungan dari Rusia.
Amerika Serikat (AS) memperingatkan Korea Utara (Korut) untuk tidak menjual persenjataan ke Rusia. Jika itu terjadi, Korut disebut akan "menanggung konsekuensi" karena telah membantu pemerintah Putin berperang di Ukraina.
Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dikabarkan berencana berkunjung ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di bulan ini. Pertemuan itu bertujuan untuk membahas kemungkinan pasokan senjata dari Korut ke Rusia.
Korea Utara (Korut) menggelar latihan simulasi “serangan nuklir taktis" yang melibatkan dua rudal penjelajah jarak jauh pada beberapa waktu lalu. Latihan itu disebut untuk "memperingatkan musuh" akan kesiapan perang nuklir Korut.
Korea Utara (Korut) meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada beberapa waktu lalu. Langkah itu dilakukan setelah AS mengerahkan pesawat pengebom B-1B untuk latihan udara gabungan bersama Korea Selatan (Korsel).
Sebuah pesawat pengebom strategis B-1B milik Amerika Serikat (AS) berpartisipasi dalam latihan udara gabungan yang tengah berlangsung dengan Korea Selatan (Korsel). Keterlibatan pesawat pengebom AS itu diumumkan setelah Korea Utara (Korut) gagal meluncurkan Cholllima-1, satelit militer yang akhirnya jatuh ke laut.
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyerukan agar Angkatan Laut negaranya terus meningkatkan kekuatan militer. Permintaan itu menyusul tindakan Amerika Serikat (AS) yang menurutnya telah mengubah perairan Semenanjung Korea menjadi “tidak stabil dengan bahaya perang nuklir".
Upaya kedua Korea Utara (Korut) untuk menempatkan satelit pengintai di orbit kembali gagal dilakukan setelah pendorong roket mengalami masalah. Satelit itu disebut jatuh ke laut karena kurangnya daya dorong di tahap ketiga.