Iran dan Pakistan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengambil tindakan terhadap Israel karena telah “secara ilegal” menargetkan negara-negara tetangga dan fasilitas diplomatik asing.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memuji angkatan bersenjata negaranya atas keberhasilan dalam meluncurkan serangan udara ke Israel pada pekan lalu.
Iran buka suara terkait ledakan yang bergema di beberapa kotanya, yang digambarkan oleh media sebagai serangan Israel. Ledakan itu disebut belum dapat dikonfirmasi berasal dari pihak asing, yang mengindikasikan bahwa Iran tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan pembalasan.
Israel dilaporkan telah meluncurkan rudal terhadap Iran. Serangan ini merupakan balasan usai Iran menembakkan sekitar 300 rudal dan drone pada beberapa waktu lalu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negara-negara Barat telah menerapkan standar ganda karena menentang Iran atas serangan terhadap Israel, namun tidak mengutuk Israel yang menargetkan konsulat Iran di ibu kota Suriah.
Pemerintah Israel menunda rencana invasi darat ke Kota Rafah, di selatan Jalur Gaza, usai diserang oleh Iran menggunakan ratusan drone dan rudal pada beberapa waktu lalu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut telah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bahwa AS tidak akan mengambil bagian dalam serangan balasan terhadap Iran.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan bahwa wilayah Timur Tengah berada di ambang kehancuran, usai Iran meluncurkan serangan udara ke Israel.
Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengenai kontra-terorisme dan hak asasi manusia, Ben Saul mengatakan bahwa Israel jelas-jelas sudah menolak melaksanakan kewajibannya berdasarkan hukum humaniter internasional.
Perundingan mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hamas tampaknya hanya menghasilkan sedikit kemajuan. Kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka siap untuk berkompromi.
Pendiri World Central Kitchen (WCK) Jose Andres mengatakan bahwa tujuh stafnya tewas ketika menyalurkan bantuan makanan di Gaza, karena diserang Israel secara sistematis.
Panglima militer Israel mengatakan bahwa serangan udara Israel yang menewaskan tujuh staf kemanusiaan dari World Central Kitchen (WCK) di Jalur Gaza sebagai akibat dari 'kesalahan identifikasi' (misidentification) dalam situasi yang kompleks.
Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengecam Israel yang tidak mempermudah akses bantuan khususnya makanan bagi masyarakat di Jalur Gaza. Ia menilai tindakan itu berarti Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.