Jakarta, IDM – Korea Utara (Korut) mengkritik latihan militer trilateral yang dilakukan oleh Korea Selatan (Korsel) Jepang dan Amerika Serikat (AS) dengan menyebutnya sebagai ‘NATO versi Asia’.
Sebelumnya, ketiga negara itu memulai latihan militer bersama berskala besar bertajuk “Freedom Edge” yang melibatkan kapal perusak Angkatan Laut, pesawat tempur, dan kapal induk bertenaga nuklir, Theodore Roosevelt.
Baca juga: Ancaman Drone Meningkat, Belarus Perkuat Pertahanan di Perbatasan Ukraina
Latihan itu dirancang untuk memperkuat kerja sama militer di tengah ketegangan di Semenanjung Korea yang disebabkan oleh serangkaian uji coba senjata Korea Utara (Korut).
Dilansir dari Kcna.kp, laman media pemerintah Korut, Minggu (30/6), Kemlu Korut menegaskan pihaknya tidak akan mengabaikan ‘penguatan blok militer’ yang dipimpin oleh AS tersebut. Berdasarkan perintah Kim Jong Un, Korut disebut akan merespons dengan tegas demi melindungi perdamaian di kawasan.
Baca juga: Lakukan Uji Coba, Korut Klaim Berhasil Kembangkan Rudal Berhulu Ledak Ganda
“Kami sangat mencela AS, Jepang dan Korsel yang pamer kekuatan militer berulang dan provokatif terhadap Korut dan negara-negara merdeka lainnya di kawasan, dan (kami) sekali lagi secara serius memperingatkan konsekuensi fatal yang akan disyaratkan oleh mereka,” kata Kemlu Korut.
“AS mengklaim bahwa hubungannya dengan Jepang-Korsel hanya kolaborasi untuk memperkuat stabilitas dan keamanan regional dan bukan membentuk NATO versi Asia, tetapi itu tidak lain adalah retorika untuk menghindari kritik internasional terhadap pembentukan agresif blok,” tambahnya. (bp)