Rusia kembali melancarkan puluhan serangan drone selama lebih dari satu jam ke wilayah selatan Odesa. Dari 25 drone yang diluncurkan, pertahanan udara Ukraina diklaim berhasil menembak jatuh total 15, namun sebuah drone menghantam fasilitas infrastruktur sipil.
Otoritas militer Ukraina mengatakan bahwa pihaknya akan segera menstabilkan situasi di medan tempur dan berencana membentuk unit tambahan untuk serangan balasan terhadap pasukan Rusia di tahun ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat akan konsekuensi 'tragis' jika mereka mengirim pasukan untuk membantu Ukraina dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Rusia akan mengambil langkah-langkah teknis militer untuk melindungi diri sekaligus sebagai tanggapan atas bergabungnya Swedia ke NATO. Aksesi itu dianggap agresif dan mengancam keamanan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk meningkatkan kapabilitas dan kemampuan serang Pasukan Operasi Khusus. Menurutnya, hal itu merupakan salah satu kunci utama untuk memperkuat militer Rusia secara keseluruhan.
Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya mempertahankan pengaruh dan jangkauannya di beberapa negara di Afrika termasuk Libya, meskipun masih berkonflik dengan Ukraina.
Otoritas Iran kembali membantah bahwa pihaknya telah memasok rudal balistik ke Rusia, dengan alasan Iran secara moral wajib menghindari penjualan senjata agar tidak memperburuk konflik yang telah berlangsung selama dua tahun.
Ukraina terus mengalami kekurangan amunisi dan sistem pertahanan udara yang memberikan dampak buruk di medan tempur. Bahkan, kondisi itu akan memberi keuntungan signifikan bagi pasukan Rusia.
Iran dikabarkan telah memasok Rusia sekitar 400 rudal yang sebagian besarnya merupakan senjata balistik jarak pendek sejenis Fateh-110 dan Zolfaghar. Rudal ini mampu menyerang target pada jarak hingga 700 km.
Otoritas pemerintahan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Rusia sudah menghabiskan sekitar $211 miliar untuk perlengkapan militer dan mengerahkan pasukannya dalam 'operasi khusus' di Ukraina.
Ukraina mengklaim berhasil melakukan serangan drone yang menenggelamkan kapal perang Rusia di lepas pantai Krimea pada beberapa waktu lalu. Serangan itu menunjukkan bahwa Ukraina terus mengandalkan drone untuk memukul mundur Rusia.
International Institute for Strategic Studies (IISS) mengatakan bahwa Rusia telah kehilangan lebih dari 3.000 tank selama bertempur dengan Ukraina. Kendati demikian, Rusia disebut memiliki cukup persediaan kendaraan lapis baja tua yang berkualitas rendah untuk menjadi pengganti selama beberapa tahun.
Sebuah analisis awal menyimpulkan bahwa Rusia telah menyerang Ibu Kota Kyiv, Ukraina dengan rudal hipersonik Zircon pada beberapa waktu lalu. Serangan itu menjadi yang pertama Rusia menggunakan rudal canggih tersebut dalam konflik bersenjata yang telah berlangsung hampir dua tahun.