Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah mengalami "kemajuan nyata" walaupun kesepakatan untuk mengakhiri konflik belum dapat terwujud.
Qatar mengungkapkan bahwa negosiasi yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza masih berlangsung. Namun, tidak dapat dipastikan kapan kesepakatan antara Hamas dan Israel tercapai.
Pemimpin Hizbullah Naim Qassem memperingatkan bahwa pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata di Lebanon akan membuat kesabaran kelompoknya habis dan meluncurkan tindakan tegas.
Hamas dan Israel saling menyalahkan atas kesepakatan gencatan senjata yang tak kunjung disepakati di Jalur Gaza. Hal ini terjadi usai keduanya melaporkan adanya kemajuan proses negosiasi selama beberapa minggu terakhir.
Perundingan untuk mencapai gencatan senjata sekaligus pembebasan tawanan perang antara Hamas-Israel hampir rampung, demi menyelesaikan konflik yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan dan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menegaskan komitmen untuk mendukung stabilitas di Suriah dan mencapai gencatan senjata segera di Gaza.
Majelis Umum PBB (UN General Assembly/UNGA) menuntut gencatan senjata segera di Gaza usai 158 suara dari 193 anggota menyetujui resolusi untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Israel dan Hizbullah telah saling tuduh melanggar gencatan senjata di Lebanon di mana keduanya kembali meluncurkan serangan yang menewaskan beberapa orang.
Angkatan Udara Israel (Israel Air Forces/IAF) mengatakan bahwa pihaknya telah menyerang fasilitas yang digunakan Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon Selatan, usai kedua belah pihak saling tuduh melanggar gencatan senjata.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa gencatan senjata Israel-Hizbullah di Lebanon merupakan "sinar harapan pertama" dalam konflik di Timur Tengah.
Warga Lebanon yang mengungsi akibat konflik mulai kembali ke rumah mereka masing-masing usai diberlakukannya kesepakatan gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel pada Rabu (27/11) dini hari waktu setempat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa gencatan senjata untuk mengakhiri konflik Israel-Hizbullah di Lebanon telah disepakati dan akan segera diimplementasikan.
Juru Bicara Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan bahwa negosiasi gencatan senjata Lebanon-Israel telah berjalan dengan positif walaupun masih belum mencapai kesepakatan.
Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) yang menuntut gencatan senjata “segera, tanpa syarat dan permanen” di Jalur Gaza.