Jakarta, IDM – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah mengalami “kemajuan nyata” walaupun kesepakatan untuk mengakhiri konflik belum dapat terwujud.
“Kami membuat beberapa kemajuan nyata. Saya masih berharap bahwa kami akan dapat melakukan pertukaran tawanan,” melansir Reuters, Jumat (10/1).
Baca Juga: Ukraina Dapat Bantuan Militer Tambahan Senilai $2 Miliar Dari Sekutu
Senada, otoritas Palestina yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa mediasi AS dan Qatar telah mempersempit kesenjangan antara pihak yang berkonflik tetapi belum cukup untuk membuahkan kesepakatan.
“Ada negosiasi yang ekstensif, mediator dan negosiator membicarakan setiap kata dan setiap detail. Ada terobosan dalam hal mempersempit kesenjangan lama yang ada tetapi belum ada kesepakatan,” katanya.
“Namun, Israel masih bersikeras mempertahankan bentang alam sepanjang 1 km di sepanjang perbatasan timur dan utara Jalur Gaza, yang akan membatasi kembalinya penduduk ke rumah mereka dan merupakan kemunduran dari apa yang telah disepakati (Israel) pada bulan Juli,” imbuhnya.
Baca Juga: Swedia Akuisisi 44 Tank Leopard 2 A8
Oleh sebab itu, Israel disebut menghambat proses perdamaian dan para mediator berupaya meyakinkan Israel untuk mencapai kesepakatan demi menghentikan konflik yang telah berlangsung selama 15 bulan sekaligus melakukan pertukaran tawanan.
Kedua pihak telah mengalami kebuntuan terkait dua isu utama sejak tahun lalu. Hamas mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan tawanan yang tersisa jika Israel setuju untuk mengakhiri konflik dan menarik semua pasukannya dari Gaza. Sedangkan, Israel menegaskan tidak akan mengakhiri serangan sampai Hamas dibubarkan dan semua tawanan dibebaskan. (bp)