Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menegaskan tidak akan menyerah perjuangkan kedaulatan dalam kasus sengketa wilayah di Laut Cina Selatan, di tengah meningkatnya konfrontasi dengan Cina.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menerima kunjungan kehormatan Komandan Jenderal Angkatan Darat Philipina, Letnan Jenderal Roy Galido. Pertemuan berlangsung di Markas Besar Angkatan Darat Jakarta, pada Rabu Senin, (10/7/2024).
Jepang dan Filipina menandatangani perjanjian militer 'Reciprocal Access Agreement (RAA)', yang mengizinkan keduanya untuk saling mengerahkan pasukan sekaligus menggelar latihan gabungan.
KRI Kakap-811 yang berada di bawah kendali operasi (BKO) Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada II tengah melaksanakan patroli terkoordinasi Philindo XXXVIII 2024 (tahap) 2 bersama Angkatan Laut Filipina di wilayah perbatasan laut Indonesia-Filipina, Kamis (27/6).
Kapten Pnb Ryan Parafoila, seorang perwira TNI Angkatan Udara (TNI AU), berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih tiga penghargaan usai menyelesaikan pendidikan Squadron Officer Course (SOC) 2024A di Filipina.
Menteri Pertahanan (Menhan) Swedia Pål Jonson mengaku khawatir atas insiden manuver berbahaya yang dilakukan Cina terhadap kapal-kapal Filipina di Laut Cina Selatan. Menurutnya, hal itu merusak stabilitas keamanan di kawasan.
Filipina akan terus membangun kerja sama keamanan dan latihan gabungan di Laut Cina Selatan sebagai bentuk unjuk kekuatan dan membangun deterens terhadap Cina.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan bahwa negaranya akan “dengan penuh tekad mempertahankan wilayah yang menjadi milik kita”, yang merujuk pada meningkatnya ketegangan dengan Cina terkait sengketa maritim.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan bahwa pihaknya tidak akan membalas tindakan Cina yang menembak meriam air ke kapal-kapal Filipina di perairan yang disengketakan. Ia menegaskan akan tetap mempertahankan kedaulatan negaranya tetapi tidak menggunakan langkah ofensif.
Otoritas militer Filipina mengatakan bahwa Cina telah melakukan “manuver yang berbahaya” dan memasang kembali penghalang di wilayah yang disengketakan, Scarborough Shoal.
Cina memperingatkan bahwa latihan gabungan antara Filipina dan Amerika Serikat (AS) merupakan sebuah provokasi dan memicu ketegangan di kawasan Laut Cina Selatan.
Amerika Serikat (AS), Jepang dan Filipina menggelar KTT trilateral pertama di Gedung Putih pada beberapa waktu lalu, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kerjasama pertahanan dan menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk menjalin komunikasi dengan Cina dalam mengatasi ketegangan di Laut Cina Selatan. Ia pun meminta agar pihak Cina bersedia berkolaborasi demi mencegah insiden yang melibatkan kapal-kapal di kawasan tersebut.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr telah mengeluarkan perintah tertulis kepada kabinetnya untuk memperkuat keamanan maritim dalam menghadapi serangkaian tantangan terhadap integritas wilayah, seiring dengan meningkatnya perselisihan dengan Cina.