Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menolak proposal relokasi warga Palestina dari Gaza yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, karena merupakan bentuk pembersihan etnis.
Lima negara Arab menolak rencana untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, serta menuntut keterlibatan warga Palestina selama rekonstruksi.
Otoritas Gaza mengatakan bahwa Israel telah sengaja menghambat masuknya pasokan tempat berlindung dan bahan bakar, yang melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
Perdana Menteri Qatar mendesak Israel dan Hamas segera memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata Gaza, sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian.
Hamas mulai menyerahkan tiga orang Israel yang disandera di Gaza pada Kamis (30/1), sebagai bagian dari pertukaran dengan 110 sandera Palestina dalam tahap akhir kesepakatan gencatan senjata.
Sekitar satu juta anak di Gaza membutuhkan dukungan kesehatan mental untuk mengatasi depresi akibat dari konflik Israel-Hamas yang berlangsung selama 15 bulan.
Kabinet Israel akhirnya meratifikasi kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera dengan Hamas usai rapat selama lebih dari enam jam, yang berakhir pada Sabtu (18/1) dini hari waktu setempat. Kesepakatan itu akan mulai berlaku pada Minggu (19/1).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan menyerukan implementasi segera demi terhentinya korban jiwa dalam konflik yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kembali melaporkan bahwa Israel membatasi akses bantuan kemanusiaan di Gaza, tempat warga sipil mengalami "tingkat kekerasan yang mengerikan".
Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini mengatakan bahwa pihaknya akan segera menghentikan distribusi bantuan ke Gaza dan Tepi Barat karena larangan Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 28 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza dan 59 lainnya selama 24 jam terakhir. Hal ini menjadikan jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak Oktober 2023 sekitar 45.581.
Jumlah populasi di Gaza, Palestina telah menurun sebanyak 6 persen atau sekitar 160.000 orang, termasuk lebih dari 45.500 warga tewas dan 100.000 lainnya mengungsi sejak 7 Oktober 2023.
Serangan Israel di Gaza yang terus berlangsung hingga kini telah menewaskan lebih dari 45.000 orang. Di tengah agresi yang tiada henti tersebut, sekitar sembilan negara telah secara resmi mengakui Negara Palestina sepanjang 2024.