Otoritas Gaza mengatakan bahwa Israel telah sengaja menghambat masuknya pasokan tempat berlindung dan bahan bakar, yang melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.
Perdana Menteri Qatar mendesak Israel dan Hamas segera memulai negosiasi tahap kedua gencatan senjata Gaza, sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian.
Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok Hamas, mengumumkan nama tiga sandera Israel yang akan dibebaskan besok sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Gaza dengan Israel.
Hamas dan Israel kembali melakukan pertukaran sandera, dimana Hamas membebaskan empat tentara wanita Israel yang ditukar dengan 200 sandera Palestina pada beberapa waktu lalu.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA harus mengakhiri semua operasinya di Yerusalem paling lambat pada 30 Januari. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon dalam surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA mengatakan bahwa 653 truk yang membawa bantuan telah memasuki Jalur Gaza pada Kamis (23/1), hari kelima gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Hamas mengembalikan tiga orang Israel yang menjadi sandera selama perang, pada Minggu (19/1). Pembebasan itu disusul dengan dikembalikannya 90 orang Palestina dari penjara Israel beberapa jam kemudian.
Israel telah membebaskan 90 orang Palestina yang ditahan selama konflik dengan Hamas, pada Senin (20/1) pagi waktu setempat. Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang berlaku mulai kemarin.
Kabinet Israel akhirnya meratifikasi kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera dengan Hamas usai rapat selama lebih dari enam jam, yang berakhir pada Sabtu (18/1) dini hari waktu setempat. Kesepakatan itu akan mulai berlaku pada Minggu (19/1).
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melaporkan bahwa pihaknya telah menyepakati langkah-langkah pembebasan sandera dengan Hamas pada Jumat (17/1).
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata Hamas-Israel merupakan langkah awal yang penting dan semua pihak harus berkomitmen untuk memastikan kesepakatan itu dilaksanakan sepenuhnya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan menyerukan implementasi segera demi terhentinya korban jiwa dalam konflik yang telah berlangsung sejak Oktober 2023.