Pemerintahan Rusia mengklaim bahwa Ukraina telah meluncurkan bom cluster yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) pada beberapa waktu lalu. Penggunaan bom itu dikecam sebagai teror dan melewati batas 'garis merah' di medan tempur.
Rusia disebut telah memperluas serangan ke sebuah tempat penyimpanan hasil pertanian di wilayah Odesa, Ukraina pada beberapa waktu lalu. Serangan itu menjadi serangkaian langkah konfrontatif Rusia yang dilakukan usai keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian di Laut Hitam.
Otoritas di Ukraina Selatan mengatakan bahwa Rusia kembali melakukan serangan udara terhadap kota pelabuhan Mykolaiv pada kemarin malam. Serangan itu melukai 19 warga sipil dan beberapa fasilitas umum.
Kelompok tentara bayaran Wagner dikabarkan mulai melatih pasukan bersenjata Belarusia. Langkah itu turut mengkonfirmasi bahwa Wagner akhirnya pindah ke negara tetangga Rusia sesuai kesepakatan usai melakukan pemberontakan pada beberapa waktu lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia kini menargetkan pelabuhan di Odesa untuk merusak kegiatan ekspor kapal pengangkut biji-bijian. Demi menghadapi serangan rudal Rusia itu, Ia pun menegaskan negaranya butuh sistem pertahanan udara yang lebih canggih.
Otoritas Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan besar sedang mempersiapkan serangan terhadap kapal komersil di Laut Hitam. Langkah itu disebut dapat mempersulit situasi keamanan global khususnya terkait pemenuhan stok pangan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pihaknya tidak segan meluncurkan bom cluster jika Ukraina menggunakannya di medan perang. Menurutnya, Rusia memiliki persediaan yang cukup untuk membalas serangan tersebut.
Rusia mengklaim bahwa Ukraina telah melakukan serangan terhadap jembatan yang menghubungkan Rusia dengan Semenanjung Krimea pada Senin pagi waktu setempat. Serangan itu disebut menewaskan dua warga sipil.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah mengerahkan seluruh sumber daya militer yang dimiliki untuk menyerang Ukraina di medan tempur khususnya bagian timur dan selatan. Menurutnya, kini konflik masih terus memanas tetapi pasukan Ukraina terus memukul mundur Rusia secara perlahan.
Rusia mengungkapkan bahwa status hukum tentara bayaran Wagner perlu dipertimbangkan lebih lanjut. Sebab, nyatanya selama ini Wagner tidak pernah secara legal diakui di Rusia.
Ribuan warga sipil Ukraina dilaporkan telah ditahan oleh Rusia dan mengalami penyiksaan baik secara fisik maupun psikologis. Laporan tersebut didasarkan atas penyelidikan selama beberapa minggu yang dilakukan oleh Associated Press.
Seorang jenderal Rusia mengatakan dia telah dipecat sebagai komandan usai memberi tahu petinggi militer Moskow "kebenaran" tentang situasi mengerikan di garis depan Ukraina. Pemecatan itu menambah ketegangan internal Rusia usai pemberontakan kelompok tentara bayaran Wagner pada bulan lalu.
Jakarta, IDM- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku kecewa atas sikap NATO terkait proposal keanggotan negaranya. Menurutnya, NATO telah memberikan keputusan yang “absurd” karena tidak memberi kepastian waktu terkait kapan Ukraina dapat bergabung dengan aliansi...
NATO mengatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan Ukraina untuk bergabung hanya ketika seluruh persyaratan telah terpenuhi. Keputusan itu diungkapkan sebagai bentuk komitmen dukungan NATO dan pintu terbuka lebar bagi Ukraina bergabung di masa depan.
Ukraina mengklaim bahwa pihaknya telah memukul mundur pasukan Rusia dari beberapa wilayah dalam serangan balasan yang berlangsung selama tiga minggu terakhir. Wilayah yang diambil alih itu dilaporkan berada di sekitar Kota Bakhmut.