Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyerukan peningkatan produksi peluncur rudal sebagai persiapan dari apa yang disebutnya sebagai "pertarungan militer dengan musuh".
Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memerintahkan pasukan militer dan industri pertahanan untuk memperkuat persiapan perang, dalam menghadapi apa yang disebutnya sebagai tindakan konfrontatif yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Amerika Serikat (AS).
Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua ke laut lepas, sebagai bentuk memperkuat pertahanan dan deterens di kawasan. Namun, tindakan itu dinilai provokatif dan membahayakan oleh negara-negara tetangga.
Otoritas keamanan Korea Selatan (Korsel) sedang menyelidiki kasus terkait kelompok peretas dari Korea Utara (Korut), yang diduga telah mencuri data dari belasan entitas termasuk informasi dari sektor pertahanan terkait laser anti-pesawat.
Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) jajaki pedoman kerja sama strategi nuklir gabungan sebagai bagian dari upaya deterens terhadap ancaman yang meningkat dari Korea Utara (Korut).
Korea Utara (Korut) mengatakan pihaknya telah meresmikan instansi khusus operasi satelit pengintai sebagai bagian dari organisasi intelijen militer nasional.
Korea Selatan (Korsel) meluncurkan satelit pengintai militer untuk pertama kalinya, kurang lebih seminggu setelah Korea Utara (Korut) juga berhasil meluncurkan satelit serupa.
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyerukan pasukan militernya untuk terus meningkatkan kesiapan tempur guna menanggapi setiap provokasi yang datang dari negara lain.
Korea Utara (Korut) mengklaim satelit pengintainya berhasil memfoto beberapa tempat strategis di negara lain, salah satunya Gedung Putih, Pentagon dan kapal induk AS di pangkalan angkatan laut Norfolk.
Korea Utara (Korut) memperingatkan bahwa mereka akan terus menggunakan haknya dalam meluncurkan satelit pengintai militer tambahan. Pasukannya pun dilaporkan telah memulihkan beberapa pos penjagaan di perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel).
Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan bahwa peluncuran satelit pengintai beberapa waktu lalu merupakan wujud hak untuk membela diri. Pernyataan itu diungkapkan usai Korea Selatan (Korsel) menangguhkan sebagian perjanjian militer antar-Korea atas peluncuran tersebut.
Korea Selatan (Korsel) menangguhkan sebagian dari perjanjian militer antar-Korea yang dibentuk tahun 2018. Hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas peluncuran satelit pengintai militer Korea Utara (Korut) pada beberapa waktu lalu.
Korea Utara (Korut) mengklaim telah berhasil meluncurkan satelit pengintai militer untuk pertama kalinya. Tindakan itu pun mendapat kecaman dari berbagai negara seperti Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
Korea Selatan (Korsel) memperingatkan Korea Utara (Korut) untuk segera menghentikan upaya peluncuran satelit pengintai militer dan akan melakukan 'tindakan yang diperlukan' jika itu terjadi.
Korea Utara (Korut) mengecam rencana Amerika Serikat (AS) untuk menjual rudal ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Tindakan itu disebut sebagai langkah konfrontatif yang dapat meningkatkan ketegangan dan memicu perlombaan senjata baru di kawasan.